Mobil pajero sport hitam milik Bara telah terparkir di pelataran gedung di mana resepsi itu diselenggarakan. Sebelum turun dari mobil itu, Naqiya merapikan posisi pashminanya. Wanita itu juga menyemprot sedikit parfum lagi di abayanya.
Dirinya sedikit nervous. Hari ini adalah pertama kalinya ia akan bertemu dengan teman-temannya Bara.
Pasti om-om tante-tante semua. Batin Naqiya.
Awas saja kalau Naqiya diacuhkan oleh Bara. Tidak akan Naqiya izinkan pria itu untuk menyentuh perutnya lagi.
"Perut kamu gapapa itu keliatan agak buncit?" Bara bertanya ketika melihat perut Naqiya yang tidak tertutup rumbai pakaiannya.
"Nggak papa kok, lagian nggak ada yang saya kenal juga, Pak."
"Kalo ketawan hamil ga masalah?" Tanya Bara lagi.
Naqiya mengangguk, "Nggak masalah, soalnya nggak ada yang kenal sama saya, jadi aman." Naqiya selesai dengan urusannya, lalu kembali berujar, "Lagian 'kan kita juga udah menikah."
Oke, Bara mengiyakan. Naqiya benar, tidak ada kerabatnya yang mengenal istrinya itu. Jangankan mengenal, mengetahui bahwa Bara telah beristri saja mereka tidak akan tahu.
"Ayo turun," Ajak Bara. Seperti biasa, pria itu membukakan pintu mobil untuk Naqiya. Naqiya juga bingung, kurang kerjaan sekali pria itu, jelas-jelas Naqiya masih bisa membuka pintu mobil sendiri.
Mereka berjalan berdampingan memasuki gedung tersebut. Sebelum bertemu pengantin, mereka sudah disambut dua perempuan di depan yang memang ditugaskan untuk menyambut tamu.
Bara membungkuk dan menulis namanya pada buku tamu undangan pernikahan, sebelum pria itu memperoleh dua souvenir. Mata Naqiya mengintip, apa yang Bara tulis di sana.
'Bara dan Istri'
Oke, itu menggemaskan bagi Naqiya. Dirinya menerima dua buah souvernir itu.
"Ini satunya buat Bapak 'kan," Naqiya memberikan kembali barang itu pada Bara.
"Buat kamu aja." Jawab pria itu singkat.
Mereka berjalan memasuki gedung megah itu. Hawa dingin dari pendingin ruangan menyambut mereka terlebih dahulu, disusul sambutan dari teman-temannya Bara.
Suasana begitu meriah, dapat mereka lihat dua sejoli di bangku pelaminan itu begitu bahagia. Ah, Naqiya sempat iri melihat pernikahan megah seperti ini.
Pasti sangat bahagia rasanya ketika pernikahan kita disaksikan oleh keluarga dan teman-teman.
"Selamat yo, Thif, akhirnya lepas juga status jomblo lo!" Ujar Bara sambil tertawa pada pengantin pria yang bernama Lathif itu. Pria itu tertawa lalu menepuk bahu Bara.
"Makasih, Bar!" Ujar pengantin pria itu.
"Jangan lupa kasih ponakan yang banyak yo," tambah Bara. Lathif terbahak, belum apa-apa sudah dipesan ponakan saja.
"Sayang, sini," Ujar Bara pada Naqiya yang berdiri di belakangnya. Naqiya membelo.
Sayang?
Bara memanggil dirinya kah?
Naqiya menoleh ke belakang, yang ia dapati adalah pria berambut kribo yang tidak mungkin Bara panggil sayang. Jelas sekali Bara memanggil Naqiya.
"Istri gua, Thif. Naqiya," ujar Bara.
Naqiya tersenyum lalu menyalami pengantin perempuan dan pengantin pria itu sembari tersenyum dan memberikan selamat kepada keduanya.
"Kapan lo nikah?!" Tanya Lathif yang terkejut.
"Udah lama, Thif, gampang dah kapan-kapan kumpul gua jelasin," Bara menepuk pundak Lathif, "Sekali lagi selamat yo, Thif, San!" Ujar Bara lagi memberi selamat kepada Lathif dan Santi.
Bara meletakkan tangannya di pinggang Naqiya, dirinya dan Naqiya bergabung dengan rekan-rekannya di bawah. Naqiya sedikit bingung harus bertindak seperti apa. Karena dia tidak percaya pada mulutnya yang nyeplos itu, takut keceplosan.
"Weh, sama siapa, Bar?" Mereka ber-hi five ria di depan Naqiya.
"Istri gua," Bara memperkenalkan Naqiya pada rekan-rekannya itu, "Naqiya."
Wanitanya itu tersenyum lalu menyalami rekan-rekan Bara. Ternyata teman-temannya Bara tidak setua yang dirinya kira.
"Kapan lo nikahnya, Bar?!" Tanya mereka terkejut. Kapan Bara si cowok dingin ini menikah?
"Kok nggak ngundang-undang kita sih, Bar?" Tanya Bina, cewek paling populer di sekolah kala itu yang tergila-gila pada Bara.
'Bara Bina'
Saking tergila-gilanya Bina pada Bara, perempuan itu sempat mempopulerkan hashtag #BaraBina yang membuat sekolah heboh. Seantero sekolah sampai mendukung pasangan itu.
Padahal Bara sangat tidak nyaman dengan aksi Bina pada masa itu. Dulu Bara sangat dingin, terutama pada Bina. Sekarang dapat Bina lihat, Bara sudah menghangat, apalagi ke Naqiya, istri Bara.
"Udah lama nikahnya," ujar Bara membalas seadanya. "Makan-makan biasa aja kok nggak ada resepsi gede-gedean, sungkan juga kalo ngundang kalian. Iya 'kan, Sayang?" Ujar Bara yang tiba-tiba menyambar Naqiya.
Naqiya buru-buru mengangguk yakin, "Iya, saya sama Pak Bara sudah nikah lama."
Bina mengerutkan keningnya, "Kok 'Pak'? Beda jauh ya umur kalian?"
Naqiya hampir saja gelagapan, "Maksud saya Mas, Kak. Mas Bara." Dia menatap perempuan itu balik, "Iya, emang beda jauh, Mas Bara ini dosen saya sebelumnya."
Bina tertawa, meremehkan. "Oh gitu," ujarnya. Teman-teman Bara yang lain kemudian kembali bertanya tentang kehidupan Bara Naqiya.
"Udah hamil kau, Dek?" Tanya Gilang, teman Bara itu. Cowok itu menyadari perut Naqiya yang membuncit.
Bara dan Naqiya mengangguk, "Alhamdulillah udah, Mas." Naqiya mengusap perutnya itu.
Mereka tertawa lalu memukul bahu Bara pelan, "Tocker juga kau, Bar!"
"Selamat, Dek! Jaga baek-baek ponakanku. Kalo ada apa-apa dan Si Bara ini nggak tanggung jawab, bilang aja ke aku, aku pukuli anak ini!" Ujar Gilang bercanda.
Naqiya mengangguk, melihat Bara yang tertawa dengan teman-temannya juga membuat Naqiya tersenyum.
"Selamat, Bar, buat baby nya," Bina tersenyum hangat pada Bara. Ia meminum minumannya sebelum melanjutkan omongannya, dan berjalan ke arah samping Naqiya.
"Mahasiswi jaman sekarang sukanya om-om ya? Bukan ayam kampus 'kan?" Bisik Bina di telinga Naqiya dan segera berlalu pergi.
✨✨✨
Mulutnya Mbak Bina loh 😭😭 ngajak gelut!!
Jangan lupa vote dan comment nya yaaa!! biar aku makin sering up nya🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku
Ficção Geral[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!] "Kamu sakit atau... hamil?" "Kalaupun saya hamil, anak ini tidak akan hidup lama, Bapak tau karena apa?" Gadis itu melangkah pelan mendekati Bara, "Karena saya akan menggugurkannya." ✨✨✨ Naq...