80 | Sudah Siap?

112K 11.7K 1.2K
                                    

[WARNING 18+]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[WARNING 18+]

_______

"Mau sekarang, Sayang?" Bisikan itu terasa di telinganya, desiran halus senada dengan hati Naqiya. Membuat wanita hamil itu tidak bisa berkutik sama sekali.

Tangan kokoh Bara perlahan menjamah rahang wanita itu, membuat netra pemiliknya seketika mendongak dan bertemu tatap dengannya. Tangan Naqiya yang kini bebas langsung saja dibuat untuk menutupi area-area intim yang menonjol di tubuhnya, meskipun tidak banyak yang bisa ter-cover.

Paras rupawan Naqiya terus dipandang oleh iris mata Bara, tidak lepas sedetikpun. Tubuh wanita itu panas dingin tak menentu, benar-benar ia ingin berlari saat ini juga. Astaga dirinya malu sekali.

Naqiya yang bungkam membuat Bara langsung mengambil sikap. Bara membuka kaos yang pria itu kenakan dengan cepat lalu fokusnya kembali para betapa anggunnya sang istri.

Bara memutar tubuhnya, hingga ia kini sudah berada di belakang tubuh Naqiya. Dikesampingkannya rambut milik sang istri itu, lalu di kecup halus leher jenjang Naqiya. Tidak lupa tangan gagah Bara menjelajahi dada milik wanitanya itu.

Tanpa sadar, napas berat Naqiya tersendat oleh usahanya menahan sebuah desahan keluar dari bibir ranumnya.

Tanpa sadar, napas berat Naqiya tersendat oleh usahanya menahan sebuah desahan keluar dari bibir ranumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ma---mas," Naqiya terbata. Tubuh Bara di belakangnya membuat wanita itu kikuk bukan main. Sentuhan dan kecupan pria itu 100% pertanda kalau Bara sudah tidak jinak lagi. Bara siap menerkamnya, sungguh.

Bara seakan menulikan telinganya. Tidak peduli dengan cicitan Naqiya, Bara yang kini berada di depannya kembali memojokkan wanita itu sampai mau tidak mau, tubuh Naqiya harus tertidur di ranjang. Ya, dengan Bara di atasnya.

"Kenapa pake baju begini, hmm?" Bisik pria itu lagi. Serak suaranya berhasil membuat Naqiya semakin merinding.

"Mas Bara salah paham," Jelas Naqiya, menatap tepat di mata pria itu untuk meyakinkannya.

"Salah paham?" Ulang Bara. Bisikannya benar-benar halus sekali mengetuk gendang telinga Naqiya. Naqiya sontak mengangguk, mengiyakan. "Coba dijelasin," tambahnya.

Bayi DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang