93 | Saran Dokter

136K 12.2K 1.6K
                                    

Masih dengan tatapannya yang menuntut akan penjelasan, Naqiya terus memerhatikan gerak gerik suaminya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dengan tatapannya yang menuntut akan penjelasan, Naqiya terus memerhatikan gerak gerik suaminya itu. Tidak langsung menuju rumah mereka, Bara ini seperti mengulur waktu untuk memberikan penjelasan. Ya, Bara justru mengajak Naqiya berbelanja bulanan.

"Mas nanti langsung pulang ya." Pinta Naqiya ketika mereka telah tiba di pintu kasir. Siap untuk menghitung total belanjaan bulan ini.

Bara meletakkan produk-produk yang dibeli ke meja kasir agar segera dipindai. "Sabar dong, Sayang," Ucapnya, "Kan beli perlengkapan bayi yang masih kurang dulu."

Huft! Meneguk perasaan kecewa, Naqiya berdecak. Sunggu dirinya kini benar-benar penasaran dengan ucapan Bara sewaktu di mobil tadi.

Bayangkan saja sudah lebih dari 5 jam ia memendam rasa penasaran itu.

"Totalnya tiga juta dua ratus ribu, Pak." Ucap sang kasir yang memberitahu Bara nominal yang harus dilunasi.

Naqiya menoleh agak terkejut. Sepertinya tadi ia tidak membeli banyak barang. Bagaimana bisa total belanjaan hingga sebanyak itu hanya untuk dua orang di rumah?

Bara merogoh dompetnya dan mengambil kartu, diberikannya kartu tersebut pada sang kasir yang kemudian digesek. Usai membayar, mereka menuju toko perlengkapan bayi, seperti apa yang Bara katakan sebelumnya.

Setibanya di sana, pramuniaga toko tersebut begitu ramah menyapa calon pembeli. Sebelumnya, pramuniaga tersebut menawarkan apakah butuh bantuannya untuk memilih didampingi atau tidak.

"Nggak usah nggak papa, Mba," Jawab Bara yang menolak tawaran pramuniaga tersebut dengan halus. Setelah mendengar itu, pramuniaga tersebut menarik diri dari mereka.

Toko tersebut didesain rapi, dengan pencahayaan yang cukup bagus sehingga menarik para pembeli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Toko tersebut didesain rapi, dengan pencahayaan yang cukup bagus sehingga menarik para pembeli. Baju dan peralatannya pun lengkap, tidak hanya untuk bayi, melainkan berbagai macam usia anak.

Kaki mereka melangkah ke rak yang berisi pakaian tidur bayi. Bara membiarkan Naqiya yang memilih karena ia paham betul selera istrinya itu begitu tinggi.

"Mas ini gemes nggak sih?" Tanya Naqiya menujukkan jumpsuit bayi yang memang menggemaskan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bayi DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang