104 | Manja

79.8K 9.2K 960
                                    

Vote dulu sebelum baca ya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote dulu sebelum baca ya:)

_________

Bara begitu lega. Sangat amat lega. Orang yang begitu ia jauhi dari dulu sudah menemukan belahan jiwanya. Semoga tidak akan menggangu kedamaian hidupnya dengan istri cantiknya lagi.

Ah, mengingat Naqiya, Bara jadi merindukan wanita itu. Buru-buru Bara meraih ponselnya karena sedari tadi ia tidak mengecek notifikasi ponselnya. Benar saja, istrinya itu mengirim pesan di sana beberapa jam yang lalu.

 Benar saja, istrinya itu mengirim pesan di sana beberapa jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melihat pesan itu tanpa sadar membuat senyum tipis Bara terukir. Rasanya setiap hari perasaan cintanya pada Naqiya semakin besar. Semoga saja ia selalu bisa mengontrol perasaan itu agar tetap menjadi cinta yang membawa keberkahan.

Ah, tolong jangan salah fokus pada lockscreen ponselnya. Kapanpun dan dimanapun, rasanya seorang Bara membutuhkan Naqiya. Tapi karena tak mungkin Bara mengajaknya kemana ia pergi, hanya berbekal foto cantik istrinya itu saja sudah berhasil membuat ia semangat menjalani hari lagi.

Bara menepikan mobilnya sebentar untuk membalas pesan ratunya itu.

Me

Iya sayang, ati2 ya, bilang sepupumu
jangan ngebut, kalo ada apa2 kabari mas

Ya, Bara khawatir. Sepertinya tidak ada pria yang tidak khawatir kalau istrinya tidak berada dalam pengawasannya sendiri.

"Istrinya cantik pula," Celetuknya pada pikirannya sendiri. Wajarkan jika dirinya khawatir?

Tangannya mencolokkan ponsel ke kabel yang tersambung dengan colokan mobil karena baterainya lemah, kemudian memasang seatbelt dan  melanjutkan perjalanannya lagi.

Setibanya di kampus, Bara langsung menuju ke kelas yang seharusnya sudah mulai 5 menit yang lalu. Bagi mahasiswa Bara, mungkin inilah hari pertama dosen itu terlambat masuk kelas.

"Assalamualaikum," Salamnya seraya memasuki kelas tersebut. "Maaf saya baru masuk, tadi ada urusan sebentar."

Hanya 5 menit tetapi bagi Bara ia sudah melakukan suatu pelanggaran. Padahal nyatanya bagi mahasiswanya, mereka justru senang dengan keterlambatan Bara seperti ini.

Bayi DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang