79 | Kado dari Rasel

136K 12.5K 2.2K
                                    

[ Sedikit 18+]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Sedikit 18+]

_______

Di sinilah Naqiya sekarang. Wanita itu memilih menjauh 'lagi' dari Bara yang entah kenapa justru sibuk dengan ponsel milik pria itu. Panas di hati Naqiya semakin menjadi, ketika dirinya mendengar kalau Bara berbicara melalui telefon. Ya, sudah dapat ditebak, gerangan di seberang sana adalah Bina, si tante girang pendamba Bara Adichandra yang cintanya bertepuk sebelah tangan sejak SMA.

Uh, malangnya Bina.

Rasanya meskipun Bara sudah memiliki istri dan sebentar lagi akan memiliki seorang bayi tidak membuat semangat Bina sirna untuk mendapatkan hati seorang Bara. Harus menunggu bayinya lahir dulu kah baru Bina akan sadar kalau Bara sudah tidak available untuk dimiliki wanita lain selain dirinya?

Naqiya mengelap air matanya kasar. Perasaan sedih di hatinya silih berganti menjadi emosi. Kesal dengan wanita macam Bina yang menurutnya sangat menjijikan.

Bisa-bisanya dia menggoda pria beristri. Itu hal terendah yang pernah Naqiya tahu.

Kaki jenjang itu membawanya lagi-lagi ke arah cermin. Memperhatikan lekukan tubuhnya dengan perut buncit ini. Pantas saja Bara berpaling.

"Ali bener," Mengingat perkataan Ali yang ternyata ada benarnya, Naqiya menggendut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ali bener," Mengingat perkataan Ali yang ternyata ada benarnya, Naqiya menggendut. Lihat saja lemak di pipinya makin menjadi. "Aku gendut."

Hembusan napas gusar itu terdengar. Naqiya tidak boleh menangis. Tidak boleh lemah kalau menghadapi wanita kagatelan macam Bina. Kalau dia lemah, Bina akan merasa semakin kuat. Kekuatan itu akan membuat wanita ular sepertinya bertingkah lebih fatal lagi.

Tangannya merogoh sprei ranjang untuk mencari ponsel miliknya. Setelah menemukan ponsel itu, Naqiya membuka isi pesannya dengan Ali. Sudah lama sekali ia tidak berkabar dengan Ali, terakhir ketika Naqiya dan Ali pergi keluar bersama.

Naqiya paham, mungkin saja Ali kesal dan memutuskan untuk membatalkan perjodohan mereka. Tidak masalah, justru Naqiya bersyukur. Dirinya tidak perlu menjelaskan panjang lebar kalau statusnya kini istri orang lain.

Bayi DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang