Dalam tim 5 orang, di sana akan ada satu beban (1)
_________________________________“Oh, apa cuma aku yang berpikir kalau monsternya menghilang hari ini, Hyung-nim?”
“Mungkin itu karena Hyunsung-ssi sudah membersihkan sekeliling. Jika tidak, mungkin saja mereka didorong menjauh.”
“Maksudmu masi ada grup survivor lain?”
“Yah….” Park Deokgu berguman cemas.
Itu hanya dugaan, tapi bukan tanpa alasan.
Sekeliling kita yang begitu sepi, tidak salah berasumsi kalau mereka diserang oleh kelompok lain dan malah kesana.
Kim Hyunsung kelihatannya berpemikiran sama, tapi tentunya, mungkin dia merasa kalau itu mungkin tidak masuk akal untuk membawa Park Hyaeyoung dan Jung Hayan dengan kita untuk mengawasi situasi.
Sepertinya dia menilai kalau terlalu berbahaya kalau kita terburu-buru tanpa mengetahui berapa banyak dari mereka yang keluar bersama, angka pastinya atau lokasinya.
Akhirnya, Kim Hyunsung mengangguk singkat dan berkata,
“Aku pikir akan lebih baik kalau kita menginap disini hari ini.”
“Ya. Harusnya begitu.”
Kita bisa menemukan tempat bagus untuk mendirikan tenda dan beristirahat agak cepat.
Tentu, kita tidak punya tenda, tapi kita punya ruang tertutup yang membuat kita merasa aman.
“Hyaeyoung-ssi dan Kiyoung-ssi yang pertama mengawasi, diikuti Hayan-ssi dan aku. Terakhir, aku juga akan menjaga akhirnya dengan Deokgu-ssi.”
“Kau akan baik-baik saja?”
“Iya. Aku tidak apa.”
Tidak ada alasan untuk menghentikannya kalau dia memilih dirinya unruk melakukannya sendiri.
‘Menjaga di awal tidak seburuk itu.’
Tidak seperti mereka yang punya atribut fisik tinggu, aku dengan kemampuan buruk, butuh banyak istirahat.
Diberi kekuatan fisik dan mana, Kim Hyunsung berdiri menjaga sepanjang malam tidak jadi masalah untuknya.
“Istirahat lah.”
“Hyung-nim, terima kasih untuk kerja kerasmu.”
“H-hati-hati.”
Aku mengangguk kasar mendengar mereka.
Sekalipun semua orang, termasuk Jung Hayan, sudah masuk kedalam ruangan batu, Park Hyaeyoung perlahan mulai menangis.
Sepertinya dia kehilangan kendali.
Dia berpura-pura berbeda, tapi sebenarnya, aku menebak dia akan sangat syok.
Raungan monster, teror menjadi yang dituntun untuk membunuh, dampak menusukkan tonak, dan sensasi melakukan itu dengan tangannya sendiri.
It made sense that she would be scared.
Mungkin dia teringat saat dua di starting point, atau pemandangan darah dan lendir yang mancur dari tubuh monster telalu mengejutkan.
Masi ada eaktu sebelum tontonan kita dimulai.
Aku pikir tidak akan menyakitkan untuk memberi sedikit kalimat penenang.
“Jangan berpikir itu masalah besar.”
“Maaf?”
“Sekarang kita disini, itu hal yang semua orang perlu lewati nanti. Lebih baik kau menganggap pengalaman yang kau miliki sedikit lebih awal dari orang lain.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Kiyeon [ 1 ] ✔
FantasyTerjemahan RIM Bahasa Indonésia | M-HTL | Terjemahan tidak 100% akurat Bagian 1 Chapter 1 - 200 [Completed] ____________________ Suatu hari, Aku dipanggil ke dunia ini. Para Monster berkeliaran seakan dunia sudah berakhir. Dan sialnya talentaku s...