88. Together Forever (2)

72 22 5
                                    

Gore Arlet!!!! 

Yg ga suka darah_darah skip aja

(langsung baca dari bawah :v)

.

.

Besama Selamanya (2)
__________________________

_Kutukan akan jatuh padamu._

‘Apa apaan ini …?’

Saat semua orang melihat sekeliling, aku tahu bukan cuma aku yang mendengar suara itu.

“Barusan…”

“Priests, tolong rapal mantra purification sekali lagi.”

“Iya, oke!”

Tidak ada yang terjadi waktu itu, tapi mendengar suara itu membuat kami tegang. Jujur, kurasa seperti aku mau cepat meninggalkan tempat ini.

Lee Sanghee dan party kedua tetap tenang, tapi party kami sepertinya agak bingung.

_Kutukan akan jatuh…_

“Apa kau bisa merasakan mana?”

“Tidak, aku tidak bisa merasakan apapun. Disini bahkan tidak ada divine magic apapun…”

_Aku akan mengutuk pengganggu…_

“Mungkin itu fungsi yang tertanam dalam dungeon.”

“Kutukan macam apa itu…?”

“Kita masih belum tahu. Untuk sekarang, suara ini satu-satunya petunjuk.”

“Mundur sekarang dan rapal mantra Holy Defense,” perintah Lee Sanghee.

Mendadak, kurasakan mataku berubah putih dari angin kencang yang mendadak muncul.

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Bagaimanapun, aku merasa pusing. Rasa mual menonjol. Rasanya seperti duania sekitarku berubah.

Tentu, ini kelihatan bukan penggambaran yang tepat. Tidak mudah menjelaskan fenomena apa yang kita alami.

Sesaat, aku percaya semua orang di sekitarku mengalami hal yang sama.

Setelah pemandangan berubah, suara tak dikenal bicara lagi, muncul agak mengejutkan.

_Kenapa kau melakukan itu?_

_Kenapa… kau mengabaikan aku?_

_‘Ah…’_

Wanita familiar berdiri di depanku. Aku ingat siapa dia. Dia sosok yang aku tinggalkan dimakan monsters di tutorial dungeon dulu.

Aku percaya aku tidak punya pilihan selain meninggalkan dia untuk menyelamatkan diri, tapi aku tidak pernah bisa melupakannya.

Dia memilih memprioritaskan minuman dan makanan dibanding melarikan diri…

Aku mengatakan pada diriku agar menenangkan kegelisahanku, tapi aku selalu merasa bersalah.

“Situasi apa ini…?”

Aku tidak perduli dengan fakta kalau dia mendekatiku dengan isi perutnya yang jatuh ke lantai; ingatan tentang dia yang dimakan monster masih terlintas di kepalaku.

Aku berkerut, tapi aku tidak takut.

Aku sudah tahu.

‘Ini palsu.’

_Sakit… sangat sakit… kupikir kau akan menyelamatkan aku… tapi kau malah membalikkan punggung padaku…_

“Fuck.”

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang