116. Waterway (1)

77 21 1
                                    


.

🌊 Saluran Air (1) 🌊

.

⚠️ Sekedar warn!!! ⚠️

Terdapat adegan 🔞 jadi untuk yang di bawah umur jangan baca ya adik-adik 😊

.

“Jung Hayan sudah sadar.”

Beritanya tiba tepat setelah Cha Heera pergi.

Waktunya terasa janggal, tapi aku bohong kalau itu tidak membuatku senang. Yang terjadi padanya masih jelas di kepalaku.

Itu konyol, tapi aku ingin segera melihatnya. Tentu, bukan berarti aku jatuh pada Hayan, tapi aku perlu menyayanginya, bukan begitu?

Masih terlalu awal untuk menyebutnya cinta. Ditambah, fakta kalau dia menyelamatkan hidupku mungkin memengaruhi perasaanku yang sebenarnya padanya.

“Ah. Sebaiknya aku menjenguknya.”

“Ya, tentu.”

“Aku akan mengizinkan Guild Master mengambil alih acquisition pekerjaan hari ini. Park Junggi-ssi dan Miyoung-ssi, tolong review instruksi setelah kalian menyelesaikan semua tugas.”

“Iya, tentu.”

Setelah aku menepuk pundak mereka berdua, aku meninggalkan mereka menderita bersama Kim Hyunsung dan mulai menuju arah dimana Jung Hayan dijaga.

Melihat kalau lumayan sunyi di dalam, aku mungkin yang pertama tiba di sini.

“Hayan.”

“O-Oh…”

Aku pergi menjenguk Jung Hayan tiap hari, tapi ini pertama kaliny aku menjenguk saat dia bangun. Tapi, Hayan terlihat depresi, bahkan ketakutan, dan aku segera menebak.

‘Mungkin…’

Itu pasti karena kalimat vulgar yang aku teriakkan sebelum dia menghadang aku berteriak padanya untuk minggir. Dengan itu, wajar kalau dia bereaksi begitu. Mungkin dia merasa seperti aku membenci dia sekarang.

Jung Hayan dalam keadaan precarious saat itu, tapi dia pasti ingat apa yang aku katakan.

Untuk beberapa alasan, rasanya agak memalukan untuk mengucap terima kasih dalam atmosfer canggung. Aku tahu dia pasti merasakan hal yang sama.

Tapi, aku segera menyadari aku bahkan tidak perlu mengatakan apapun. Saat aku membuka lenganku, Jung Hayan masuk dintaranya dan memelukku erat.

“O-Oppa… H-Hiks…”

“Hayan, aku sangat berterimakasih dan maaf.”

“Oppa…”

Jung Hayan pikir ini alasan untuk menggesek kepalanya pada dadaku. Bahkah kebiasaan anehnya terlihat imut bagiku hari ini.

Dia terlihat lebih sehat dari biasanya, kekhawatiran di hatiu mulai menghilang.

“Itu sangat sakit, kan?”

Tanyaku padanya, mengusap punggungnya yang terdapat banyak luka. Itu bagian yang paling aku khawatirkan.

Akan tetapi, saat aku sedikit mengangkat kainnya, helaan nafas lega lolos dari bibirku.

‘Tidak ada bekas luka.’

Di waktu yang sama, Jung Hayan menatapku dengan wajah memerah. Aku sadar ini terlihat seperti apa baginya dan segera melepaskan atasannya, pipiku memerah.

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang