18. In every five-man team, there will be one dead weight (3)

87 32 0
                                    

Dalam tim 5 orang, di sana akan ada satu beban mati (1)
_________________________________

Seblumnya aku tidak pernah mendengar suara yang membangunkanku dengan halus.

“Iya. Dimengerti.”

Yang pertama adalah Park Hyaeyoung.

Setelah itu, aku mendengar Jung Hayan bergerak dan berbalik.

Aku berunding kapan aku bangun, aku merasakan sentuhan di bahuku.

“Hyung-nim.”

‘Bagus, Park Deokgu.’

Timing yang tidak buruk.

Mungkin karena aku tidak bisa tidur nyenyak, tiba-tiba seluruh tubuhku terasa pegal. Meaki begitu, aku membuka mata dan duduk.

“Sudah waktunya?”

“Kita berencana pegi sediki lebih awal hari ini. Kita memutuskan berkeliling agak jauh untuk berburu sebelum kembali ke markas.”

“Tidak apa.”

Aku sengaja tidak menoleh pada Jung Hayan. Aku tahu akan lebih akward kalau menghindarinya.

Saat aku menatapnya aku bisa melihat dia tersenyum cerah ke arahku.

Dia terlihat berbeda dari kemarin.

Aku tidak percaya mereka orang yang sama. Dia terlihat seperti orang lain.

‘Mana yang asli?’

Aku tidak tahu kalau ekspresi terbarunya asli, atau kalau yang aku lihat semalam dia yang sebenarnya.

Untuk sekarang, kupikir jalan terbaik untuk sabar, jadi tepat setelah dia menembakkan senyuman kecil padanya, aku mulai menenangkan diri.

‘Aku lelah.’

Karena tidak bisa tidur nyenyak semalam, kepalaku kosong.

Tiap aku keluar, Kim Hyunsung melihat ke arahku dan mulai berbicara.

“Kau terlihat lelah.”

“Sedikit, aku akan baik-baik saja.”

“Akan bagus untuk kita pergi lebih jauh hari ini. Apa tidak apa?”

“Aku percaya tidak akan ada masalah. Seblumnya, tidak banyak monster yang terlihat di sekitar sana. Aku agak khawatir dengan orang di markas, tapi aku tidak berpikir seakan terjadi sesuatu kapan saja. Bagaimanapun, kalau kita pikir di sana lebih banyak dari mereka yang perlu dihadapi….”

“Iya. Tentu, kita pasti cepat kembali.”

Itu penilaian yang masuk akal.

“Omong-omong, lewat mana….”

“Aku mengecek jalur kiri kemarin malam, dan tidak jauh beda.”

Tidak hanya menjaga dua shifr, dia bahkan berkeliling.

“Terimakasih atas kerja kerasmu.”

Kalau ada pekerja serajin ini, orang sepertiku akan mendapat waktu yang baik.

Kupikir mungkin saja ada sesuatu di jalur kanan, tapi masih terlalu awal untuk dikatakan.

“Hyaeyoung-ssi dan Hayan-ssi..,”

“Aku sudah siap juga.”

“Masalah posisi, kalau kita bertemu monster seperti kemarin, makan Hayan-ssi akan maju ke depan menggatikan Hyaeyoung-ssi. Baiklah, ayo berangkat.”

“Iya.”

Kelihatannya barisan ini juga akan melelahkan.

Yang paling aku khawatirkan adalah adanya Jung Hayan.

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang