68. Press (1)

123 26 1
                                    

Pers (1)
____________

Sistem media di Free City, Lindel bahkan tidak bisa disebut sebagai pers. Ini kesimpulanku dan Jung Hayan.

Tentu, tidak bisa dipungkiri kalau banyak orang di sini ingin menggunakan pena. Kebebasan pers adalah konsep ideal daerah demokratis seperti yang diinginkan Lindel. Tapi, jelas kalau perusahaan media tidak bisa menulis artikel semaunya.

"Karena terlalu menakutkan melakukannya."

Lagi pula, negeri ini didominasi oleh kekerasan. Seseorang bisa mati hanya dengan menyinggung perasaan sosok yang dianggap kuat atau berstatus tinggi. Jadi, pembuatan artikel dilakukan dengan hati-hati.

Topik apa pun harus digaruk dan disisir halus, karena kesalahan sekecil apa pun dalam pilihan kata bisa merenggut nyawa mu.

Tidak ada yang tahu kapan pembaca pasif berubah menjadi pembunuh gila dan menguntit pihak media hanya karena menyinggung seseorang.

Aku menduganya setelah banyak membaca koran. Aku tak menemukan apapun yang bisa disebut artikel legal. Ada pemberitahuan dan pengumuman tentumya, tapi yang bisa aku temukan hanya showbiz barang, seperti apa yang Guild Besar makan untuk sarapan dan semacamnya.

Nyatanya mengecewakan, saat aku mencari jurnalis sejati. Di sisi lain, aku bisa mengerti, meski. Hidup dan uang sangat penting untuk bertahan di tempat seperti Lindel. Tidak ada yang berani membuat kontroversi, terutama di dunia media.

Pertanyaannya, apa aku bisa menemukan seseorang yang berani mengubah ini?

Aku butuh jurnalis sejati. Aku butuh orang yang bisa mengikuti tren zaman.

Lindel masih relatif dianggap sebagai tempat 'baru', tetapi sistem ini ditetapkan sementara sekarang. Karena itu, penting memperhatikan banyaknya hal yang berubah dari dulu secara ekonomi, politik, atau bahkan sosial.

Bahkan budaya bisa berperan. Seperti apa gaya hidup ideal sekarang?

Bagaimana Guild kecil bisa berpangkat menjadi setara dengan Guild besar?

Ini topik yang pasti menarik perhatian publik.

Dalam beberapa hal, aku bisa mengatakan aku beruntung.

Kalau aku mengenal Lindel saat masih baru berkembang, aku mungkin memilih melakukan perjalanan ke tempat lain.

Tapi, tempat ini masih kekurangan sedikit percikan kontroversi.

Manusia itu tipe yang tertarik pada kehidupan orang lain. Tempat ini perlu konten yang meringankan bosan.

Setelah mengamati, aku paham kalau banyak orang terlihat sependirian denganku, memberi tahu aku rencanaku mungkin berhasil.

"Oppa, aku pikir sebagian besar dari mereka sudah datang."

"Oh, benarkah?"

"Ya, mereka akan menunggumu beberapa menit... apa lagi yang harus kulakukan?"

"Oh, tidak, yang kamu lakukan sudah cukup. Tera kasih banyak untuk semuanya, Hayan."

"Bukan masalah sama sekali..."

"Aku pasti membalasnya setelah semua ini selesai."

"Ya, aku tahu. Aku mempercayaimu, oppa!"

Dia pantas mendapatkannya. Setelah semua, ada kesempatan berhasil di posisi pertama karena Jung Hayan.

Aku mengecup bibirnya sebelum aku memasuki ruangan lain, dan kerumunan orang berbalik menghadap ku. Keriuhan mendadak tenang setelah kedatangan ku.

Mereka semua melihat ku sekarang, ingin tahu dan cemas kenapa aku memanggil mereka kesini. Aku menempelkan senyum di wajah ku dan berbicara.

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang