132. Witch Hunt (2)

56 25 0
                                    


🔥 Perburuan Penyihir (2) 🔥

Gossip memang seperti narkoba.

Tentu, bukan cuma aku yang dimabuk olehnya.

Saat hari berlalu, reputasi Ito Souta akhirnya akan durun sampai dasar. Berasumsi kalau konten yang dibuat sama seperti yang ada di Bumi, reputasinya akan karam mencapai inti bumi.

‘Memang sampah.’

Bahkam sebelum empat hari berlalu, dia berubah dari orang yang dihormati menjadi monster yang tidak ragu menjual budak, organ, dan sejenisnya, tipe pria berdarah dingin yang akan mengorbankan orang lain untuk mempertahankan kekuatannya.

Kemungkinan kalau dia mencoba membunuhku untuk menutupi operasinya membantu rumor tumbuh pesat.

‘Tentu.'

Sejumlah orang tidak mempercayai gossip segar ini, tapi tidak masalah. Aku tahu kebanyakan dari mereka tidak cukup peduli untuk inquire kalau rumornya benar atau tidak.

‘Karena itu mengalihkan mereka dari kehidupan membosankan mereka.’

“Ini sudah terlihat seperti perburuan penyihir yang benar. Puhahaha.”

Daripada langsung berbicara dengan mereka yang punya kekuasan, aku lebih memilih berbicara dengan gadis bangsawan.

Karena, sekali mereka kembali ke rumah asalnya, mereka akan mengatakan tentang kisah Ito Souta sepanjang hari demi diriku.

Ini seperti menemukan pekerja tanpa mengkhawatirkan gaji mereka.

Meski musuh kami mengirim orang mereka untuk menjelaskan rumor, itu sudah terlambat. Tidak peduli seberapa banyak mereka membela diri, mata publik sudah menjadi dingin.

Kalau ini masa modern, Ito Souta mungkin akan mengadakan konferensi pers untuk membuktikan dia tidak bersalah.

Tapi, karena dia masih di investigasi ‘menurut prosedur,’ tindakannya masih terbatas, and thus, tidak memungkinkan dia melakukannya.

Sebaliknya, aku terus berkeliaran, menikmati kebebasanku.

Tentu, personil Paus bekerja cepat menghapus Ito Souta dari daftar also pelanggan berharga mereka.

“Ahhh. Wakil Uskup Glen, senang bertemu denganmu lagi.”

“Haha. Itu masih satu hari.”

“Hahaha. Aku selalu ingin menemuimu. Sangat menguntungkan dan menyenangkan bagiku untuk bertemu dengan untuk membicarakan tentang Dewa.”

“Lee Kiyoung, kau menyanjung priest sepele inu. Oh, aku ingin memperkenalkan seseorang padamu hari ini. Apa kau pernah dengar Bishop Jessica…?”

“Tentu. Kupikir hari ini alu hisa semakin dekat dengan Dewi Benigore.”

“Pertama, kau perlu mendekati Bishop Jessica. Dia sangat menantikannya.”

“Ah, aku sudah bisa merasa pressure…”

“Hahaha.”

Hari ini adalah pertemuan ku dengan Wakil Uskup Glen, dan besok aku akan bertemu dengan Bishop Jessica. Setelah itu, aku akan segera scout lebih banyak orang .

“Ah, Kiyoung-ssi di sini!”

“Aku berlari kemari karena ingin menemui Bishop Jessica.”

“Kita memutuskan kalau kau akan memanggilku Jessica saat hanya ada kita berdua.”

“Ah. Kita melakukannya, kan?”

“Iya. Hari ini, ayo menemui Archbishop bersama. Aku memberitahu Archbishop Andrine tentang Kiyoung-ssi, dan dia ingin menemuimu.”

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang