130. Invoked The Trap Card (3)

77 24 3
                                    

🀄 Kartu Jebakan Terbuka 🀄

‘Mampus kau.'

Tawa lolos dari mulutku. Aku mencoba menahannya tapi tidak bisa. Aku masih dikelilingi orang yang berusaha membantu ku.

“D-dia sepertinya menderita seizures. Priests, tolong terus rapalkan mantra, dan wizards, tolong periksa apakah masih aga gelombang magic di tubuhnya.”

“Ya.”

Untungnya Lee Jihye yang menyadari situasiku berbohong tepat waktu, jadi aku dipaksa berbalik sekali lagi saat aku menggenggam lengan. Saat ini, aku juga melihat Yuno Kasugano yang terus mondar-mandir.

Nayatanya, dia tidak punya alasan untuk tinggal. Tubuhku sudah sembuh. Aku ingin istirahat dalam kamarku daripada tinggal di sini menjadi tontonan orang.

Tapi, tapi aku perlu terus berpura-pura, hanya karena satu alasan.

‘Kami korbannya, kau bajingan!’

Itu pesan yang ingin aku lukiskan.

Tentu, orang yang menampilkan ini lebih baik dariku adalah Jung Hayan.

“Waaaah, oppaaa! Waaaah…”

“Aku tidak apa…”

“Hiks…”

Jung Hayan terlihat sangat sedih dan kehilangan saat menatapku. Baginya, semua ini pasti terlihat nyata. Karena itu, reaksinya wajar, karena dia pernah melihatku hampir mati di tangan bajingan kotor itu.

Siapa pun yang melihatnya akan berpikir kalau aku sudah mati.

Karena tangisannya begitu menyedihkan, dia bisa menyentuh hati sejumlah gadis bangsawan dalam kerumunan.

Bahkan Yuno Kasugano, yang tahu situasinya, menangis. Situasi seperti ini pasti asing baginya.

Peranku hanya menampilkan seberapa kesakitannya aku. Di saat yang sama tidak akan bagus kalau aku bereaksi berlebihan. Lee Jihye juga sepemikiran, dia beralih berusaha meringankan suasana.

Setelah itu Cha Heera mengangkatku. Aku tahu ini akan terbukti sebagai pertunjukan yang lain.

Kelihatannya dia tidak peduli dengan darah di tubuh dan bajuku. Sekejap, tubuhnya berlumur darah, tapi ini pasti terlihat seperti pemandangan yang luar biasa cantik bagi bangsawan Holy Empire.

Aku merasa seolah aku dilindungi wanita ini. Meski aku tidak menyentuhnya, aku bisa merasakan tubuhnya yang terbentuk.

Heera tidak berbadan besar seperti Park Deokgu. Ototnya dikompres dengan sempurna.

Saat aku memikirkan Ito Souta, yang dihantam dengan tinjunya yang kuat, tawa kembali keluar.

‘Bagus kalau kau tidak mati.'

Saat itu, mungkin dia sudah melindungi sekujur tumbuhnya dengan segenap tenaga. Tapi, melihat dia yang batuh darah, pasti dia menderita luka parah.

Jelasnya, Ito Souta menerima luka dua kali lebih banyak dari yang aku derita.

Saat ini, kami buru-buru meninggalkan pesta.

Jung Hayan juga mengikuti ku sambil menyeka air mata, dan Lee Jihye tinggal, dia rasa dia punya tugas untuk menenangkan orang  yang kami tinggalkan.

Karena dia telah memastikan kalau aku aman, dia bergerak pada rencana selanjutnya.

Aku merasa agak kecewa, tapi itulah Lee Jihye.

‘Itu juga tindakan yang akan menguntungkan ku…’

Di sisi lain, kami cruising lurus ke sayap medis.

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang