Penyerangan Dungeon menjadi Perang Politik (3)
__________________________Dalam jenis taktik politik yang Yura coba gunakan, memahami situasi sekitarmu itu yang terpenting. Artinya pendapat mereka yang punya suara itu penting.
Ini adalah pertarungan untuk pengakuan publik, sekarang waktu yang baik untuk melawannya.
Tidak seperti Jung Yura, yang sudah mapan kedudukannya kuat dalam anggota berpengalaman dan penjelajah, aku masih anggota party pemula yang masih belum membuktikan apapun. Meski orang Red Mercenary menilaiku tinggi, mereka tidak akan mengulurkan tangan sejauh itu untuk menolong.
Sebelumnya, aku punya prioritas. Aku perlu membuktikan kedudukanku dan party ini pada semuanya kalau aku dan seluruh anggota party, tidaklah tidak berguna seperti yang mereka pikir.
“Aku sungguh minta maaf,” aku mulai menunduk sedikit.
Hal yang pertama kali dilakukan dalam situasi seperti ini adalah minta maaf. Banyak perhatian anggota tim mengarah padaku sekarang. Aku lanjut berbicara.
“Aku tahu apapun yang tidak terduga bisa terjadi dalam ekspedisi, itulah kenapa aku paham kegelisahanmu. Kami juga paham kalau kalian perlu fokus pada bagian kalian, dan kalian tidak bisa melakukan hal yang sama dengan party kami. Bagaimanapun tolong beri kami kesempatan untuk membuktikan diri.”
“Tapi ini…”
“Aku tahu kau perduli dengan kebaikan kami. Tolong, beri kami satu lagi kesempatan. Kita tidak akan merugikanmu.”
Aku hati-hati menjaga nada keperdulianku. Ini jalan terbaik untuk mengambil hati penonton.
Sesuai dugaan, banyak anggota grup mengangguk dan menunjukkan preferensi kalimatku. Mereka menghargai pilihanku untuk membuktikan kegunaan party ku sekali lagi.
Jung Yura, juga terlihat agak malu, dan ekspresi di wajahnya secerah siang hari.
“Maafkan aku.”
Bahkan Park Deokgu menundukkan kepalanya meminta maaf, semakin menambah rasa malu Jung Yura.
Aku tidak berpikir dia haru minta maaf. Dia cuma jatuh tanpa sengaka, dan ini pertama kali untuknya. Karena itu kesalahan kami, kami yang akan mati duluan, dan mereka masih punya waktu untuk kabur.
Bagaimanapun, aku tahu alasan macam ini tidak akan bekerja dnegan yang lain, jadi kekuasaan adalah opsi terbaik yang bisa kami ambil.
Jung Yura mulai bicara.
“Strategi Dungeon bukan lelucon. Sebenarnya, aku tidak akan mengatakan seperti kesempatan kedua dalam situasi berbahaya seperti ini, tapi... Kukira aku bisa memberi kalian kesempatan lain.”
“Terimakasih.”
Dengan ini, aku makin menundukkan keoala. Park Deokgu terlihat tergerak juga merasa bersalah dengan inisiatifku untuk maju untuknya.
“Hyung… aku sunggu tidka punya apapun untuk dikatakan selain maaf.”
“Tidak, tidak apa, Deokgu. Siapapun bisa berbuat salah. Jangan takut. Coba lagi. Kau akan berhasil melakukannya lain kali.”
Aku lupa mengatakan kalau Jung Yura akan punya kedudukan tinggi kalau terjadi sesuatu selama kesalahannya.
Kalau kami sangat biasa dengan tangan kami, kesalahannya akan menimpa seluruh party guild kami sendiri. Dan permintaan maaf tidak akan benrguna dalam situasi seperti itu.
Bagaimanapun, karena tidak ada hal buruk terjadi, seluruh grup menemukan kesalahan kami mudah dimaafkan.
Tidak ada yang luka berat, dan kita masih bisa memukul gelombang pertama monsters. Di sisi berlawanan, kebanyakan orang lain mulai mendekati Park Deokgu yang murung untuk memberi kalimat hiburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Kiyeon [ 1 ] ✔
FantasiTerjemahan RIM Bahasa Indonésia | M-HTL | Terjemahan tidak 100% akurat Bagian 1 Chapter 1 - 200 [Completed] ____________________ Suatu hari, Aku dipanggil ke dunia ini. Para Monster berkeliaran seakan dunia sudah berakhir. Dan sialnya talentaku s...