158. Hypocrite (2)

62 21 0
                                        

Munafik (2)

Aku bertanya-tanya apa aku salah, tapi tidak ada yang terpikirkan olehku. Ini tidak membantu karena sekarang aku pusing.

'Apa aku lancang?'

Apa dia benar-benar harus bereaksi seperti itu pada tawaranku? Aku paham kenapa Song Jungwook bilang dia orang yang kaku.

"Maaf, tapi aku tidak tahu apa yang salah dengan ucapanku."

"A-Apa kau serius sekarang? Jung Hayan tepat di sampingmu... "

"Apa masalahnya Hayan ada di sini?"

Aku tidak berniat begitu!

'Apa yang dibicarakan anak ini?'

Setelah melihat wajahnya yang memerah, aku paham apa yang dipikirkan Cho Hyejin.

'Hah...'

Masalahnya bukan ucapanku, tapi lingkungan sekitar kami. Jelas dia salah paham dengan tujuanku, saat kami berdiri di depan motel mewah di malam yang gelap.

'Imajinasi polosmu....'

Dia mentapku seperti orang yang baru saja melecehkan juniornya di tempat kerja.

Bahkan Jung Hayan tidak akan salah paham.

Saat aku menampilkan ekspresi tidak percaya, Cho Hyejin tersipu seolah semakin malu. Saat dia mulai menyadari kesalahannya, Jung Hayan berbicara.

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Bukan aku..."

"..."

Cho Hyejin menyibukkan dirinya dengan melihat sekeliling, menyadari kesalahan apa yang telah dia lakukan.

"Itu... Itu...."

"Apa ada masalah...?"

"T-Tidak ada. Kukira aku melihat sesuatu sekilas. "

"Apa itu?"

"Bukan apa-apa."

"Apa kau berpemikiran aneh?"

"Tidak."

"Sepertinya aku tahu bagaimana Cho Hyejin melihatku sekarang ..."

"Itu..."

"Ini agak mengecewakan."

"A-aku minta maaf."

'Sungguh situasi yang bagus!'

Fakta bahwa aku bisa mengejeknya merupakan keuntungan. Ada kemungkinan besar Cho Hyejin akan menolak semua tawaran yang kubuat dengannya, tapi karena dia telah melakukan kesalahan kali ini, aku tahu dia akan merasa bersalah kalau dia berani menolakku kali ini.

"Yak, aku bercanda. Aku mengatakan hal yang bisa disalahpahami. Hubunganku tidak begitu bersih, jadi wajar kalau kau memganggapku seperti itu. "

"Bukan begitu."

"Kau tidak perlu mengkhawatirkannya. Aku cukup familiar dengan pemikiran seperti itu... "

"T-tidak, bukan itu."

"Apa kau sungguhan meminta maaf?"

"Iya. "

"Kalau begitu... Bagaimana kalau menghabiskan waktu bersamaku sebentar, lalu pergi?"

Cho Hyejin terdiam sejenak sebelum dia mengangguk.

"Kalau cuma sebentar..."

"Baik. Kalau begitu ayo masuk. "

"Wakil Master Guild. L-Lewat sana... "

"Iya? Tidak ada bar di motel ini? "

"A-Ah. Mungkin ada."

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang