58. Regressor bus

118 26 2
                                    

Bus Regressor
_______________________

Singkatnya, Kim Yeri dan priest Sun Heeyoung akhirnya bergabung dengan partay kami.

Sejujurnya, hanya butuh izin dari Kim Hyunsung bagi dua orang untuk bergabung dengan party. Tapi, para atasan guild kelihatannya menentang ini karena kami belum berkonsultasi dengan administratif.

Untuk pihak lain, ini akan menimbulkan sedikit masalah. Tapi, kami party baru, dan Kim Hyunsung belum setahun menjadi anggota.

Tapi, keluar dari pandangan negatif ini, fakta kalai kit mendapatkan orang seperti Sun Heeyoung - orang yang sangat dicari oleh guild dan klan lain - lebih dari cukup untuk meyakinkan mereka.

'Kami juga mendapatkannya untuk merendahkan tawaran."

Tidak heran penawaran dalam guild melonjak saat Sun Heeyoung mengumumkan kalau dia tidak akan bergabung dengan guild atau klan lain.

Party Kim Hyunsung, yang diakui masih dalam sorotan, sekali lagi menjadi subyek perhatian Kota Bebas Lindel. Aku akui aku tidak tahu sejarah tiap orang yang selamat sampai Lindel, tapi aku cukup yakin tidak ada yang menerima banyak perhatian sebanyak party kami di masalalu.

"Hyung! Waktunya makan."

"Aku tahu."

Saat aku masih tenggelam dalam eksperimen dalam ruang kerjaku, Park Deokgu menyelinap melalui pintu setelah mengetuk.

Baru-baru ini, party menetapkan untuk makan bersama setiap kali jam makan. Agar menjadi lebih akrab dengan Sun Hee-young dan Kim Ye-ri dan membahas rencana party kami. Dibanding kami berempat, yang sudah dekat sejak awal, butuh waktu untuk Kim Ye-ri dan Sun Hee-young untuk hangat dengan tim.

Anehnya, Jung Hayan dan Sun Heeyoung kelihatan serasi, dan jadi teman dekat. Sementara itu, aku tidak punya kesempatan berbicara dengan Kim Yeri, karena dia selalu malu dan menyembunyikan wajahnya.

"Dia anak yang cekatan, meski..."

Meski dia sangat diam, dia patuh menempel pada Kim Hyunsung, hampir seolah dia bisa merasa aman dibawah kekuasaan Hyunsung. Aku tahu butuh waktu baginya untuk bersikap hangat pada kami, tapi juga frustrasi melihat dia begitu tidak mengabaikanku.

Karena ingin mengurangi kecanggungan, Park Deokgu membuka mulutnya untuk berbicara.

"By the way, apa yang Hyung sibuk lakukan? Aku hampir tidak melihatmu di luar jam makan."

"Banyak yang harus kulakukan. Aku melakukan banyak hal sekaligus, jadi aku tidak bisa benar-benar fokus pada satu."

"Boleh kau beri tahu aku salah satunya? Rasa kepo-ku membuatku gila. Sudah lama sejak kau melakukannya, bukankah kau pikir udah waktunya memberitahu aku salah satu rahasiamu?"

"Yaah..."

"Oh, jangan menggantungnya begitu. Beri tahu saja aku."

"Yang baru-baru ini aku lakukan itu membuat potion untuk mengontrol emosi..."

"Memangnya bisa?"

"Itu cuna teori, tetapi kau bisa menganggapnya sangat mustahil. Aku cuma berpikir aku akan mencoba dan melihat apa aku bisa menyentuh kebutuhan dasar manusia..."

"Misalnya?"

"Seperti seks, tidur, atau nafsu makan. Bahkan, kalau dikatakan tepatnya, tidak akan menyakiti emosimu. Ini semua cuma membuatmu mengantuk atau merasa lelah..."

"Jadi... secara teknis tidak mengendalikan emosi?"

"Inilah kenapa menyentuh emosi itu menyenangkan. Misalnya, kau menciptakan suatu ramuan yang melemaskan otot dan tubuh. Kalau kau berkata kau menambahkan hal magis kedalamnya, manusia yang terpengaruh akan merasa mengantuk. Ini karena otak menafsirkan sinyal-sinyal tubuh sesuka hati."

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang