134. Lies Mixed in The Truth (1)

74 21 0
                                    


🙅 Kebohongan Bercampur Dalam Kebenaran 🙅

.

Karena aku akan berdiri di pengadilan, aku harus menjaga tubuh dan pikiranku secara langsung.

Aku tidak tahu keadaan mentalku, tapi penampilan luarku itu penting.

Aku perlu mempersiapkan diri lebih baik kali ini, dibanding saat pergi ke event sosial.

Lee Jihye yang mengurusku kali ini, tapi Jung Hayan, yang belajar dari kejadian sebelumnya, juga mengerubungi dan mengganggu staff Black Swan Guild sekuat tenaga.

Dia melihatku dengan puas hanya setelah aku berterimakasih padanya, tapi sebenarnya, tingkat Jung Hayan dalam pekerjaan ini kurang dari 1%.

Saat aku melangkah pada Lee Jihye, delegasi pengacaraku, aku melihat seluruh ruang pengadilan yang sunyi.

Do saat yang sama, pengacara ku dudah duduk. Di satu sisis, kepala religius melakukan hal yang sama.

Saat aku melihat Bishop Jessica dan Helena, Direktur Penyelidikan, dan kontak penting yang lain, senyum puas mekar dari mulut mereka saat aku menyapa mereka.

‘Mereka penting… Kepala religius.’

Aku tidak tahu kenapa, tapi Cardinal Basel, yang selalu tersenyum, terlihat agak serius.

Dia salah satu asuransi pentingku, butuh perlakuan penuh hati-hati.

‘Karena seorang priest cuma bisa menggenggam satu percobaan religius dengan seorang setingkat cardinal atau lebih tinggi.’

Di sisi lain dewan juri. Sebenarnya, hal yang tepat untuk diundang ke acara semacam itu, tapi dalam kasus Duchess Catherine dan Marlin Young-ae, kelihatanya itu tidak dibutuhkan.

Karena ini bukan sistem juri, tidak bisa dikatakan kalau mereka punya pengaruh besar, tapi memiliki penonton pendukung tetaplah bagus.

Saat aku berkontak mata dengan mereka, keduanya mulai tersenyum.

Tempat ini terasa semakin mirip dengan Colosseum, dan kami adalah gladiator yang siap bertarung sampai mati. Mempertimbangkan semuanya, ini bukan metafora yang buruk.

“Karena ini juga pertarungan.”

“Ya?”

“Tidak, Jihye-ssi.”

“Kau sangat dingin.”

Aku menggeleng seolah itu bukan apa-apa, aku melihat Lee Jihye menenggelamkan diri dalam kertasnya lagi.

Kami tidak tahu apa yang akan terjadi, dia juga mencoba memeriksa tindakan balasan dari faktor lain dalam berbagai cara.

Setelah beberapa saat, orang-orang mulai memenuhi kursi yang kosong, muncul satu demi satu.

Hakim yang dibicarakan sudah masuk, diikuti Cha Heera dan Yuno Kasugano di posisi saksi, dan…

“Terdakwa dipersilakan masuk.”

Di sana berdiri Ito Souta kami tercinta.

Dia terlihat cukup percaya diri daat masuk melewati pintu.

Seolah-olah mengajukan banding jika dia bukan pendosa, dia dengan santai melihat-lihat, tapi borgol di kedua tangan menunjukkan kalau dia pelaku.

Rekan-rekan yang berharga yang aku tanam di kursi penonton perlahan membuka mulut mereka untuk bicara.

“Kau… Kau sampah…”

“Apa kau tahu kita di mana, beraninya kau datang seperti itu?”

Tidak perlu menjelaskan tekanan dan intensitas mendadak di dalam ruangan.

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang