16. In every five-man team, there will be one dead weight (1)

128 31 0
                                    

Dalam tim 5 orang, di sana akan ada satu beban (1)
_________________________________


‘Tidak buruk.’

Bukan pilihan buruk menunjukkan sihir di depan mereka.

Kim Hyunsung dan Park Deokgu sudah jelas kuat. Bagaimanapun, garis antara kekuatan dari sistem atau kemampuan fisik mereka sendiri tidak terlalu jelas.

Saat memberi umpan kesempatan untuk secepatnya mendapat kekuatan baru, wajar bagi mereka yang dengan mudah mengangkat perisai tidak akan banyak.

Sihir, di sisi lain agak berbeda.

Sebuah bola api muncul dari ketiadaan. Terlihat sangat bertentangan dengan akal sehat, cukup untuk membuat siapapun meragukan yang mereka lihat.

Jalan terbaik adalah membuat mereka berhenti bersembunyi dalam markas.

Saat Kim Hyunsung memandang kerumunan yang makin antusias, dia berguman.

“Ini berhasil.”

“Mungkin sulit berbohong untuk kedepannya. Mereka masih takut tentang kerugian bertarung... Juga akan ada beberapa orang yang terlalu berharap, berpikir mereka akan bisa mendapat kekuatan baru.”

“Tapi itu lebih baik daripada mereka tetap dibelakang dan kelaparan, Hyung-nim.”

“Yeah. Mungkin benar.”

Park Hyaeyoung mendekati podium, menerima ucapan selamat di sepanjang langkahnya.

“Kalau Hyaeyoung-ssi dan Hayan-ssi berhasil kembali, mungkin status window kalian berubah lebih cepat dari yang diharapkan. ”

Hasil ekspedisi ini sangat penting bagi Kim Hyunsung.

Aku tidak yakin apakah percobaan kita membersihkan dungeon akan sukses, tapi Kim Hyunsung benar, dia sendiri tidak cukup.

Pertama, hanya dia yang sedikit lebih superior dibanding Park Deokgu dalam kekuatan.

Mana miliknya besar, tapi tidak sebanding untuk bisa menghadapi banyak monster sekaligus.

Sebisa mungkin dia ingin menggenggam masalah itu dalam tangannya, tugas menjaga markas harusnya dibagi dengan mereka yang tinggal.

‘Itu beban yang tidak penting.’

Kalau bukan karena disposisi miliknya, Kim Hyunsung mungkin berkembang lebih pesat.

Selama aku tersesat dalam pemikiranku, Park Hyaeyoung sudah mendatangi kami dan menjabat tangan kami satu persatu.

“Senang bertemu denganmu.”

“Sama.”

Aku mengakui dia cukup baik dalam bersosialisasi. Melihat senyum bisnisnya.

Aku bisa merasakan Park Hyayeoung menyentuh belakang telapak tanganku mengirim sinyal.

Tapi Jung Hayan tetaplah prioritas diatasnya. Saat aku menoleh, aku melihat Jung Hayan memperhatikan aku dalam diam.

‘Apa.’

Ekspresinya jelas berbeda dari yang aku lihat sejauh ini. Mata tenang Jung Hayan menatap Park Hyaeyoung membuat punggungku merinding.

‘Sialan.’

Seluruh tubuhku merinding.

‘Apa. Apa itu barusan?’

“Hyung-nim, ada yang salah? Kau berkeringat dingin….”

“Aku kurang enak badan karena cuaca, jadi….”

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang