31. Quest (4)

79 24 0
                                    

Petualangan (4)
________________________________


Siapapun yang melihat pertarungan akan mengatakan situasinya makin memburuk. Sebanding dengan potongan lukisan sampah.

Aku bertaruh bahkan Solomon sendiri datang dan menilai, atau bahkan dia mendeklarasikan aku sebagai pendosa.

Taruhan yang diputuskan Kim Hyunsung dengan reputasinya sendiri sebenarnya tidak berakhir seburuk itu baginya.

Monster dengan kejam melaham Lee Kicheol, dan kemarahan budak Jung Jinho membuatnya membuatnya curiga cukup untuk membunuhku.

Tapi tidak ada konflik lebih lanjut, dan Kim Hyunsung mengendalikan situasi dengan baik.

Aku tidak tahu kalau aku sudah menyelesaikan bagianku atau belum, taoi aku cukup senang dengan hasilnya. Bahkan tanpa menggunakan tanganku, aku mengirim satu orang dalam kematiannya yang kejam.

Meski aku kehilangan satu gigi aku memainkan peran korban, aku mendapatkan beberapa keuntungan dan hasil yang diinginkan menghasilkan perhatian hangat dari rekan tercinta dan berharga

Bagaimanapun, ekpresi Jung Hayan berubah tak terduga. Apakah tabu terlibat dalam pertarungan orang lain baginya?

'Jangan bilang, benarkah?'

Apakah itu juga termasuk jenis tabu kalau seseorang menyentuh tubuhku?

Setelah beberapa saat menggigit kukunya, dia cepat mendekatiku seolah dia tiba-tiba sadar aku masih berbaring di tanah.

Bagaimanapun, ekspresinya masih menunjukkan permusuhan.

"Oh, Oppa!"

Setelah melihatku mengeluarkan darah dari mulut, dia lupa segalanya.

Dia menggunakan cincinnya untuk menyalurkan mana dengan itu. Pemandangan yang spektakuler. Bagaimanapun divine power ring yang dipakai Hayan tidak digunakan untuk luka seperti ini.

Saat aku menggenggam tangan kirinya, dia berhenti merapal mantra, seolah dia paham maksudku. Mata besarnya penuh dengan airmata yang stelah itu terjatuh tanpa henti.

"Kau baik-baik saja? Apa yang nisa aku lakukan... Apa yang hasrus aku lakukan?"

"Tentu, aku tidak apa. Lagipula itu salahku..."

Ada rasa pahit di mulutku. L

Satu gigi sudah lepas, dan satu sisi pipiku gatal, tapi aku tidak merasakan sakit sebanyak itu.

Itu karwna kalau aku menunjukkan kejujuranku, kelihatannya Jung Hayan akan mulai merapal matra disini.

'Sabarlah Hayan... Tolong, tolong.'

Menembak sohir ke grup Jung Jinho benar-benar pilihan buruk, tapi lebih baik memerankan korban sekarang. Seperti yang kulihat Kim Hyunsung belum membuat gerakan apapun, kelihatannya dia juga mengharapkan itu.

"Wow..."

Dia terus menyentuh wajahku seolah kulitku hilang atau semacamnya. Melihat dia berusaha menyusun kalimat dalam keadaan panik, aku ingin tahu apa Hayan benar-benar sadar. Airmata berjatuhan di wajahnya, dan hidungnya berdarah.

Seolah aku sudah mati. Reaksinya terlalu berlebihan dengan fakta aku yang kehilangan satu gigi.

"Kau baik-baik saja, Oppa? Kau tidak apa?"

"Ya, aku tidak apa. Bukan masalah besar. Jangan pedulikan aku, Hayan. Aku benar-benar baik. Ini tidak sakit sama sekali."

Ini sakit, tapi itu bukan luka besar.

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang