95. Together Forever (9)

76 21 0
                                    


Up lagi kalo vote nyampe 10 :b

Bersama Selamanya (9)
>>>>>>>¤<<<<<<<


“Bagaimana keadaanmu, Gahyeon-ssi?” tanyaku.

“Kupikir aku agak membaik. Aku masih bisa mendengar suaranya, tapi kepalaku tidak sakit lagi. Bagaimana ini bisa?” balasnya.

‘Itu semua berkat Jeongyeon.’

Tentu, aku tidak mengatakannya. Bukan hal buruk memaksimalkan nilaiku. Aku harus menunjukkan pada mereka kalau aku juga berhasil memainkan peran yang kompeten selama ekspedisi.

“Magic seperti apa yang kau gunakan?”

“Hahaha. Aku tidak sungguhan menggunakan jenis magic lengkap. Otak terdiri dari neuron terkait, bertanggung jawab menerima dan menekan rangsangan. Jadi, secara medis, otak diklasifikasikan sebagai sistem saraf pusat.”

“Iya? Itu…”

Ekspresi Park Gahyeon menunjukkan kalau dia tidak tahu apa yang aku katakan. Bahkan aku tidak tahu omong kosong apa yang aku semburkan. Aku tidak tahu apapun tentang otak, dan aku yakin tidak ada pakar psikologi.

Namun, ekspresi orang-orang di sekitarku berubah. Meski mereka melebih-lebihkan kemampuanku awalnya, mata mereka masih melebar saat aku terus memamerkan keahlian yang disebut-sebut.

“Sistem saraf pusat punya metabolisme yang dibedakan dari organ lain. Untuk membuat adenosine triphosphate, kau perluk suplai oksigen ke…”

Berapa banyak orang Korea yang punya pengetahuan seperti ini? Aku tidak tahu siapa pun yang memahamiku, karena itu aku cukup berani mengeluarkan apapun muncul di kepalaku.

‘Tidak ada yang bekerja di Brain Science Research Institute…’

*(Institusi Penelitian Ilmu Otak)

Bahkan kalau aku tidak memahaminya, menggabungkan pengetahuan sihir dan alchemy itu ladang yang aku kuasai.

“Ah. Aku menjelaskannya dengan cara yang sulit…”

“Ah… tidak…”

“Sederhananya, Kutukan seperti ini, kalau  terjadi dalam bentuk sihir yang tidak diketahui, akhirnya melibatkan otak. Entah itu alchemy, black magic, atau divine power, pada akhirnya, ini sangat bergantung pada otak.”

“Begitu…”

“Kalian bisa berpikir mendengar suara karena otak kalian tersesat. Tentu saja, alu tidak bisa memperbaiki ilusi, tapi setidaknya aku bisa memberi antibiotik.”

“Apa…”

“Ini persepsi kalau apa yang kita lihat dan dengar tidak nyata. Tubuh manusia sangat menakjubkan. Tentu, ilusi tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan. Sience Magic lebih rumit dari yang kalian pikirkan. Izinkan aku menjelaskan dengan melibatkan alchemy…”

“Ahhh… Benar. Iya.”

Aku bisa melihat orang mengangguk, tapi aku tahu mereka tidak paham. Bahkan kalau ada yang tahu tentang cara kerja otak, mereka masih tidak akan paham, dan juga tidak akan mengeluarkanku dari tipuanku.

Tentu, dalam kasus Jeongyeon dan Hayan, pertanyaan mereka agal berbeda. Aku menjelaskan hal secerdik mungkin, sampai di titik di mana mereka percaya kalau aku memberi jawaban yang akurat.

‘Sangat bagus.’

Aku bisa merasakan reputasiku naik. Saat pertama kali aku mendatangi guild, aku tidak berpikir kalau ini akan terjadi.

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang