87. Together Forever (1)

85 18 0
                                    

Bersama Selamanya (1)
______________________

Suara Lee Sanghee beresonansi dalam ruangan saat aku membaca surat Lee Jihye yang dibawa Kim Yeri.

“Ayo berangkat.”

“Tentu.”

Aku memasukkan surat ke dalam saku dan bangun dari tempat duduk ku, mengangguk. Saat kami meninggalkan dungeon, rencanaku akan berjalan.

Sekarang, aku perlu fokus pada ekspedisi.

Jumlah total anggota ekspedisi adalah 14. Kita punya 6 orang dari party kami, 7 orang dari party yang diurus Hwang Jeongyeon, dan Lee Sanghee sendiri yang akan memimpin ekspedisi.

Meski kami kurang dalam jumlah, setidaknya kami punya beberapa anggota yang cakap.

Pertama, penting mencatat kalau Lee Sanghee adalah paladin dengan stat sekitar 90.

Dia individu berbakat yang tidak bagus dalam memimpin tapi luar biasa sebagai seorang petarung. Dia adalah tanker terbaik di antara pelopor yang pernah ku lihat.

Stats agility-nya rendah, tapi kelebihan dari memiliki 77 mana dan memiliki self-healing ability berarti dia tidak tertandingi oleh banyaknya tanker lain di Lindel.

‘Sama halnya untuk Hwang Jeongyeon…’

Unit 2 juga punya stats keseluruhan yang lumayan. Rata-rata mereka level 70 sampai 80, dan potensi keseluruhan mereka tidak buruk. Merekalah yang punya stats pantas untuk memasuki heroic-grade dungeons.

“Karena kita kekurangan waktu, kita akan briefing di jalan. Tolong catat kalau prioritas kita bukan untuk membersihkan dungeon.”

“Tentu.”

“Tujuan kita untuk mengidentifikasi dan menyelamatkan survivor. Kalau aku menentukan di sana tidak ada survivor lain, aku akan segera memanggil kalian untuk mundur.
.
Menyelamatkan survivor itu penting, tapi keselamatan kalian lebih penting dari yang lain. Aku harap kalian tanamkan itu di kepala.”

“Iya, tentu.”

“Tingkat dungeon yang kita masuki heroic-grade, dan nama dungeon itu Cursed Shrine. Tipe monsters yang akan muncul adalah ghosts dan undead, dan detail informasi lai  belum dikonfirmasi. Kita akan mencari survivors seaman mungkin hingga bantuan datang.”

“Butuh berapa lama perjalanannya?”

“Itu dungeon yng ditemukan dalam undead hunting grounds dalam bagian barat Lindel. Akan buruh 8 jam untuk sampai pada tujuan.”

“Ah, itu tidak butuh waktu lama.”

Meski kita menyiapkan ekspedisi dengan buru-buru, aku masih terkejut mengetahui kami punya sedikit informasi tentang dungeon yang kita masuki.

Aku paham kenapa banyak party gagal.

Tidak perduli berapa banyak aku memikirkannya, memasuki heroic-grade dungeon dengan informasi sangat sedikit di tangan kelihatannya usaha yang sangat berisiko yang harusnya tidak diambil.

Kalau tingkat dungeon rare grade, tentu, itu bukan masalah sama sekali.

‘Apa ada alasan kenapa mereka masuk?’

Kupikir ada kemungkinan kalau penyebab kegagalannya bisa kadi karena kesombongan masuk dengan pemikiran

‘Apa yang terjadi saat aku menggunakan kekuatan sebesar ini?’

Wajar bagiku untuk merasa penasaran. Hwang Jeongyeon melihat ini dan mendekatiku.

“Informasinya agak kurang.”

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang