110. Remembering The Past 2

91 24 0
                                    


[Mengingat Masalalu 2]

"Itu mimpi..."

Itu mimpi yang sudah biasa bagiku.

Saat aku bediri dan melihat keluar jendela, aku merasakan dengan jelas gema suara dan cahaya waktu itu saat itu terjadi. Aku mencoba menggelengkan kepala, tapi rasanya tetap tinggal.

Saat aku menelan ludah, aku mendengar suara ketukan pintu.

"Hyunsung, waktunya rapat. Lee Sanghee memanggil semua amggota party dan eksekutif yang masih ada di Blue."

"Ah... Iya. Aku akan segera keluar."

"Iya. Dalam tiga puluh menit..."

"Baik. Aku akan kesana dalam setengah jam."

Aku masih punya banyak pikiran. Aku selalu berakhir memimpikan masa lalu. Tiap pagi selalu sama.

Tapi, saat aku melihat sekitar, aku akan selalu kembali sadar.

Saat aku bangun dan beranjak ke kamar mandi, aku melihat wajah lesu terpantul di cermin.

'Aku tidak bisa tidur nyenyak akhir-akhir ini.'

Aku masih punya banyak pekerjaan. Insiden teror di Lindel tidak pernah ada di putaran waktu pertama. Aku bahkan tidak berpikir mereka akan berniat melakukan apapun secepat ini.

'Rasanya tidak mudah...'

Harusnya aku terus memikirkan temperamen Lee Seolho. Aku tahu hubungannya dengan Lee Kiyoung tidak baik, tapi aku tidak pernah membayangkan dia akan bertindak sejauh ini.

Terimakasih, dia membantuku membuktikan posisiku di Blue, tapi itu peristiwa menyakitkan karena dia menyakiti Jung Hayan dengan fatal.

'Aku tidak akan bisa melakukan ini tanpanya.'

Di masa depan, dia akan menjadi wizard yang mewakili Lindel bahkah Holy Empire Benigore. Kemunculannya sudah menjadi sumber motivasi besar bagi semua orang.

Nyatanya, kalau dia tidak meninggal, perang akan berakhir dengan kemenangan manusia.

Kemunculan Archmage Lindel, yang dihormati semua orang, akan lebih meriah dibanding pahlawan siapa pun, dengan begitu, dia memainkan peran lebih penting.

Mempertimbangkan pertumbuhan terbarunya, dia benar-benar punya bakat berlimpah.

Dia lahir dengan kemampuan magic natural. Semakin banyak pencapaian yang dia dapatkan, semakin reputasinya tumbuh sebagai wizard jenius di Lindel.

Nyatanya, tidak ada informasi seperti itu tentang Jung Hayan saat pertama kali. Dia bergabung Magic Guild sebagai peneliti pada kondisi kalau dia tidak akan berpartisipasi di ekspedisi atau perang apapun, dan dalam waktu lama, dia tidak muncul.

Bagaimanapun, kepribadiannya, gaya hidupnya mudah diprediksi. Dia menolak mengobrol dengan orang yang memberinya pengalaman di masalalu dan mengunci dirinya dalam tower.

Mungkin kehidupan sehari-harinya sangat monoton. Waktunya mungkin digunakan untuk belajar magic sepanjang hari dan tidur. Dia mungkin tidak pernah keluar.

Beda dengan Kim Ahyoung, dia menolak berbicara dengan orang lain. Aku tahu aku mungkin benar.

'Kemampuan bersosialisasinya buruk.'

Kalau perihal Jung Hayan, maka itu bisa disebut kerugian. Inilah alasan kenapa aku membawanya sebagai rekan pada banyak penjelajahan.

Pertumbuha tidak berakhir secara instan. Berbagai karakter punya cerita masing-masing, dan tiap pencapaian pertumbuhan melalui penderitaan mereka.

Lee Kiyeon [ 1 ]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang