---------
Pasukan Tua (2)
---------"Apa yang kau katakan?"
Itu adalah Lee Seolho dan pengikutnya.
"Lee Sanghee tetap saja..."
"Iya, dia menghabiskan waktu bersama Master dalam basement. Kau juga terlihat patah hati."
"Rasanya seperti anggota keluargaku meninggal. Master itu sosok yang istimewa bagi Lee Sanghee. Tentu, yang lain juga merasakan hal yang sama, tapi..."
"Iya. Sebenarnya, aku juga tidak bisa tidur awalnya. Kesedihanku bertambah karena tidak ada banyak orang saat itu terjadi. Tetapi, Hwang Jeongyeon, aku perlu memberimu selamat karena kembali dengan selamat. Dan untuk anggota party yang lain.... Aku sangat minta maaf atas kehilangan kalian."
Suaranya penuh dengan simpati. Tentunya, itu tidak ditujukan padaku, tapi pada Hwang Jeongyeon, yang merupakan ketua party kedua.
Hwang Jeongyeon pasti juga terkejut dengan perubahan perilakunya yang mendadak, matanya melebar.
'Ha...
Aku terbatuk pada kepalan tanganku dan menahan dorongan untuk tertawa keras.
Pak tua itu jelas tak tahu malu.
Tentu, dia tidak berharap kami kembali.
Pada akhirnya, tidak peduli entah Lee Seolho membunuh Guild Master atau tidak.
Faktanya masih terlihat jelas kalau dia akan diuntungkan oleh kejadian ini.
Kalau kita tidak kembali, Blue secara otomatis akan menjadi miliknya.
Untuk alasan itu, dia memilih untuk menunda mengirim bala bantuan. Sebaliknya, kami kembali.
'Pasti itu memalukan baginya.'
Rasanya menggelikan, tapi aku tidak bisa apapaun selain bangga dalam situasi ini.
Saat aku meruntuhkan pemikiranku, Lee Seolho terus bicara pada Hwang Jeongyeon.
"Aku sangat lega."
"Ah."
"Aku sangat khawatir karena bala bantuannya membalas sangat terlambat. Lalu, Guild Master meninggal. Aku mencoba yang terbaik untuk membantu, tapi tetap rasanya itu kurang tepat. Kegelisahanku... Bagaimanapun, sangat baik bisa melihat kalian sekali lago."
Lee Seolho memerah, mata berair itu sungguh sebuah pertunjukan untuk disaksikan. Tidak diragukan dia akan menerima Academy Award kategori Aktor Terbaik kalau dia tetap begitu.
Hwang Jeongyeon terlihat terluka, jadi kupikir akan menyenangkan kalau aku ikut campur.
'Bisa kita lihat reaksinya?'
"Bukankah terlalu terlambat untuk mengatakan itu? Aku menebak kalau ada alasan lain di sini, Seolho-ssi."
"Aku tidak mengerti maksudmu."
"Oh, tidak, aku cuma mengatakan. Meski Red Mercenaries terlambat, di sini juga ada Black Swan. Di sini juga ada banyak orang yang butuh pekerjaan. Tidak akan sesulit itu untuk mengatur satu unit. Tentu, akan mustahil kalau kau diberi sedikit waktu. Akan tetapi, kita sudah pergi sangat lama."
"Yak, itu..."
"Ahhh. Yak, yang lalu tetaplah berlalu. Bisakah kau menceritakan padaku bagaimana Guild Master meninggal?"
"Persis seperti yang aku katakan. Dia meninggal dengan tenang tiga hari yang lalu. Dia beruntung bisa meninggal dalam keadaan itu."
"Begitukah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Kiyeon [ 1 ] ✔
FantasyTerjemahan RIM Bahasa Indonésia | M-HTL | Terjemahan tidak 100% akurat Bagian 1 Chapter 1 - 200 [Completed] ____________________ Suatu hari, Aku dipanggil ke dunia ini. Para Monster berkeliaran seakan dunia sudah berakhir. Dan sialnya talentaku s...