shut up

1.3K 210 20
                                    

[oke]

:

Vote - komen

:

[Matanya banyak banget hmmm... tapi ga ada yang mencet]

Aku gaoaoa🗿

Sedih dikit...

2453 kata
(Semoga yang sider pantatnya kelap kelip)🗿

:


:


:











' DOR

Langkah Jonggun terhenti untuk masuk kedalam rumah karena tiba-tiba sebuah peluru datang dan menggores pipinya. Untung saja peluru itu meleset dan membolongi pintu dibelakangnya hingga Jonggun tidak terkena peluru tajam itu.

Oh, tidak. Lebih tepatnya orang yang menembak sengaja tidak mengenai Jonggun secara langsung hanya untuk menggertak nya.

Didepan sana, Ilay menatap tajam ke arah Jonggun dengan aura dingin yang mendominasi.  Daripada takut Jonggun memilih untuk terus mendekat seolah-olah ia memang tidak peduli dengan ujung pistol yang mengacung tepat ke arah nya dengan senyuman miring yang aneh.

"Dimana anakku?" Tanya Ilay dengan nada suara rendah.

Jonggun terkekeh remeh.

"Anakmu? Sejak kapan bocah itu kau anggap sebagai anakmu"

' sting

Satu peluru yang telah digunakan jatuh ke lantai saat Ilay membuka bagian bawahnya, ia mengisinya dengan yang baru dan di arahkan lagi ke arah Jonggun.


"Aku sedang serius saat ini, dimana anakku Jonggun?" Tanya Ilay lagi sambil menaruh moncong pistol nya tepat dibagian leher Jonggun.

"Seperti biasa, aku membuangnya ditengah jalan" jawab Jonggun santai.

PUAK

Daripada membolongi kepala Jonggun dengan peluru seperti tadi, Ilay lebih memilih meraup wajah songong milik Jonggun lalu membantingnya ke lantai rumah, hingga bagian itu retak.

"Aku menyuruhmu untuk membawanya pulang dan kau malah membuangnya?"

Jonggun membalikan tubuhnya. Wajahnya menjadi terluka dibagian dihidung, daripada merasa sakit. Jonggun malah suka dengan rasa sakit akibat bantingan tadi, ia sama sekali tidak berniat melawan karena jika ini dilanjutkan tidak akan cepat selesai.

Baik Ilay maupun dirinya sama-sama memiliki kemampuan gila, yang tidak akan berhenti jika tidak ada yang mengalah.

Untuk saat ini biarkan Jonggun yang mengalah.

"Ilay? Kau tidak salah? Bukankah kau juga sama sepertiku"

Ilay mengerjapkan matanya sambil tetap menatap Jonggun dengan dingin.

"Apa maksudmu? Ini tidak ada hubungannya..."

Jonggun terkekeh, pria itu merentangkan tangan dan kedua kakinya untuk meregangkan otot nya yang sedikit kaku jonggun seperti bintang laut. Luka di tangan kanan nya bahkan sudah menyebar dan berhenti di pergelangan tangan tetapi akhirnya saat sudah sampai disini Jonggun malah tidak peduli dengan lukanya.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang