S2 [Chapter 19]

402 73 5
                                    

[Being a stranger]

:

Vote + komen

:

[Name] merasa sangat sakit.

Entah sejak kapan ia berada disini dan sudah berapa lama ia tertidur didalam kamar ini, dalam keadaan samping leher dan lengan nya terdapat banyak bekas suntikan yang sudah membekas menjadi ungu. Bocah itu meringis sakit sambil memegangi lehernya yang terasa nyeri sampai ke telinga nya entah karena apa.

[Name] tidak mengingat apapun tentang bagaimana bisa ia berada di ruangan kamar yang luasnya seperti lapangan untuk bermain bola. Selain dirinya, tidak ada manusia lain yang menampakan kehadiran nya disini. Terakhir yang [name] ingat, setelah Ilay membisikan kalimat jika ia sakit, cekikan kuat pada lehernya [name] rasakan hingga dalam sekejap tiba-tiba saja semuanya menjadi gelap.

[Name] memegangi kepalanya yang sedikit nyeri, sejujurnya ia merasa sedikit pusing dan perutnya terasa kosong seperti tidak di isi oleh apapun selama berhari-hari. Tetapi ia tidak tau harus bertanya pada siapa karena memang hanya ada [name] di kamar ini. Ia celingukan melihat ke sekeliling ruangan berusaha untuk menemukan sesuatu yang bisa dimakan.


Tapi nihil, selain satu gelas penuh yang terisi dengan air putih disamping ranjang. Tidak ada apapun selain itu yang bisa digunakan untuk mengisi perutnya. Karena darurat dan kerongkongan [name] terasa kering, akhirnya ia meminum air tadi.

' glek

' glek

' glek


Perlahan-lahan tenggorokan nya kembali basah dan [name] mendesah lega karena rasa dahaga nya hilang. Ia kembali menidurkan tubuhnya ke arah ranjang karena merasa lemas, ugh- [name] juga tidak tau kenapa tetapi saking ia merasa lapar rasanya ia merinding diseluruh badan dan ia merasa lemas.


[Name] tidak punya cukup tenaga untuk sekedar melangkah kan kakinya ke arah pintu dan meminta makanan pada seseorang. Ia terlalu malas untuk memikirkan apa yang terjadi sampai ia bisa berada ditempat ini. Yang ia tau, tubuhnya lemas dan butuh istirahat.



Selang beberapa menit kemudian [name] tertidur dengan pulas.

Sedangkan diruangan yang lain, Ilay menatap layar Tab yang berisi rekaman langsung dari aktivitas [name] di ruangan kamar tersebut. Bahu pria itu terlihat diperban karena kejadian beberapa hari yang lalu. Ilay menghela nafas pelan, benar dugaan nya jika [name] benar-benar sakit.


Sebelumnya...


[Name] kehilangan kesadaran nya setelah Ilay mencekik batang lehernya dengan kuat hingga bagian itu membiru, dengan cepat Ilay menaiki motornya sambil menggendong [Name] didepan untuk segera membawa bocah itu kerumah nya agar bisa ditangani oleh dokter kepercayaan keluarganya.



Sejenak Ilay merasa tenang dan semua nya akan baik-baik saja selama perjalanan. Tetapi ia sama sekali tidak berekspetasi jika [name] kembali terbangun dan tiba-tiba menarik batang lehernya secara kuat dan menghempaskan nya ke arah samping hingga mereka berdua berguling-guling dari motor dan terjatuh.



(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang