Extra Chap 3

500 67 15
                                    

[Tiba-tiba ada anak]

:

Vote + komen

:

Yang sider pantat nya kelap kelip :)

Jihoon dan Jonggun cengo. Merasa tak percaya dengan kalimat yang baru saja mereka dengar dari Ilay. Salah satu dari mereka berdua mengorek-ngorek kuping nya untuk memastikan jika pendengaran mereka tidak tersumpal kotoran.

"Kau gila?" Ujar Jihoon sambil tersenyum tertekan. Ia paham betul jika Ilay sekarang sudah menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki hati yang selembut castella. Tetapi ya---- gak gini juga dong!

Ilay mengangguk tanpa merasa tersinggung dikatai gila.

"Iya memang ❤️"

Jonggun bergidik ngeri melihat senyuman itu. Tidak ngeri, hanya merasa merinding melihat Ilay tersenyum manis, seumur-umur ia selalu melihat Ilay tersenyum miring atau tidak ya tersenyum setan ketika melihat sesuatu yang berbau kejahatan.

"Aku tidak akan meminta ijin dari kalian sejujurnya. Tetapi anak ku menginginkan si bayi untuk tinggal disini dan kalian yang akan bertanggung jawab untuk merawatnya" ucap Ilay dengan senyum tenang.

Jihoon menggeram marah.

"Kau kira kami pengangguran? hanya karena dia mirip Jonggun belum tentu dia anak Jonggun. Ya kan bro?" Tekan Jihoon sambil menyenggol bahu nya Jonggun yang ada di sampingnya. Pria berambut merah itu melotot tajam dan mengode Jonggun untuk mengiyakan perkataan nya.

Jonggun mendengus malas, apa-apaan Jihoon itu? Meskipun ia tidak yakin apakah itu anak nya atau bukan, tetapi Jonggun kan tidak tau jika misalnya salah satu dari banyak nya partner one night stand nya tidak meminum pil kontrasepsi.

Ia hanya menggunakan k****m saat berhubungan dengan [name] karena ia tidak mau bocah itu tertular penyakit jika misalnya ia punya. Selain itu juga ada alasan lain, ia tidak mau [name] hamil di usia yang begitu muda. Bisa-bisa Jonggun di cekik oleh Pilwon jika pria itu tau ponakan nya hamil.


Paman nya [name] itu bisa-bisa ngamuk dan menghancurkan seluruh rumah jika dia tau ponakan nya hamil. Jadi jangan gila dan mengambil resiko. Jonggun tidak takut, ia hanya malas melihat keributan di ketenangan yang baru saja datang.

"Baiklah, kita akan merawatnya" keputusan Jonggun final. Jihoon melotot tak terima. Jangan bercanda! Ia orang yang sibuk, bisa-bisa kerjaan nya tidak terurus semua jika ia harus merawat bayi yang tak jelas asal-usulnya.

"Kau gila?!? Apakah kau ketularan Ilay?! Haruskah aku memasukan kalian berdua ke rumah sakit jiwa? Aku bukan pengangguran brengsek! Bawa saja bocah itu ke panti asuhan dan jangan mengambil resiko merawat anak yang kita tidak ketahui orang tua nya!" Teriak Jihoon berapi-api. Rahang pria itu mengeras menandakan jika Jihoon begitu marah.

"Jihoon, tidak bekerja beberapa tahun tidak membuat mu miskin tau" saut [name] dari balik tembok. Bocah itu memunculkan kepalanya di balik pintu ruang rokok yang tidak tertutup sepenuhnya dengan senyum riang.

Tiga pria dewasa lain nya menoleh,  melihat ke arah [name] yang sudah berjalan mendekat ke arah mereka dan duduk di pangkuan Ilay dengan anteng.

"Tetapi jika kau tidak mau aku tak masalah, aku bisa meminta paman untuk menyewa seorang nanny" lanjut [name] dengan raut tanpa dosa.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang