Extra Chap = alur acak ~ 7

473 38 0
                                    

[belum hilang]

:

Vote + komen

:

[Name] membeku dengan tangan yang bergetar hebat ketika mengingat kejadian kemarin malam. Kemarin malam, dia gak sengaja bunuh orang dalam keadaan gak sadarkan diri.

Bukan pingsan yang dimaksud, tapi sesuatu kembali menguasai jiwa [name] sampai dia gak sadar saat menghancurkan leher seorang pria yang menamparnya tiba-tiba hanya karena [name] tidak sengaja melempar kaleng bekas minuman ringan ke arah nya.

Padahal [name] sudah meminta maaf, tetapi pria yang ia lempar kaleng tadi malah marah besar dan berakhir [name] menerima tamparan keras di pipinya. Ia terdiam sejenak saat itu, kurang enak badan. Entah kenapa ia merasa seperti itu, pundaknya terasa berat, ia merasa mual dan rasanya lehernya tercekik, dan tiba-tiba semuanya gelap.

Saat [name] sadar pun ia merasa tak percaya karena pria yang menamparnya tadi sudah mati. Benar-benar mati secara mengenaskan dengan kondisi leher yang hancur dan mata nya membelalak lebar. [Name] tergugu sejenak ditempatnya, kembali. Kata itu terlintas dipikiran nya, kepribadian ganda nya kembali dan mencoba untuk melindunginya.

Padahal sebelumnya sudah jelas jika kepribadian ganda [name] adalah Allen yaitu sang mama sendiri dan Allen sudah keluar dari tubuhnya. Tetapi mengapa, ia bisa tak sadar saat membunuh pria ini. Kewarasan nya kembali di uji. Ini dimensi yang berbeda, kemampuan [name] disini juga berbeda. Tetapi kenapa kemampuan negatifnya harus terangkut kesini disaat ia juga ikut kembali kesini.

Untung tidak ada saksi mata yang lain selain--- "Kak Jungoo..." [Name] berbisik pelan saat Jungoo berada di posisi yang tak jauh darinya dengan ekspresi wajah yang terkejut sekaligus rumit. Tidak, tidak, [name] tidak tau apapun, ia tidak mau kembali menjadi tersangka pembunuhan hanya karena kepribadian ganda nya. Matanya berkaca-kaca saat Jungoo terlihat menatap nya dan menatap si mayat secara bergantian.

Ia harus apa?

[Name] takut dijauhi Jungoo. Mereka berdua sangat akrab, tetapi saat sebuah kecupan di dahinya ia terima membuat [name] mengerjap bingung.

"Eh?"

Jungoo tersenyum teduh, kedua sisi wajah [name] tertangkup dengan telapak tangan nya. "Jangan lakukan itu lagi ya? Kau sedang hamil, tak baik untuk janin mu" ujar Jungoo penuh perhatian.

[Name] mengerjap bingung. Kak Jungoo tidak marah? Ia pikir ia akan diseret ke kantor polisi karena membunuh seseorang, tapi tak menyangka saja jika Jungoo sama sekali tak peduli dengan hal itu dan malah memperhatikan keadaan nya.

"Kak Jungoo tidak marah?"

Jungoo menggeleng sambil terkekeh kecil.

"Tentu saja tidak, untuk apa aku marah? lagipula aku melihat semuanya dan kau hanya berniat membela diri. Aku akan membuat perhitungan dengan si bajingan itu" jawab Jungoo santai disertai ancaman serius di akhirnya.

[Name] jadi bingung.

"Kak Jungoo melihat semua nya dan tidak menghentikan aku?" Tanya [name] dengan nada tidak enak.

Jungoo tau sepertinya [name] tak suka jika harus melakukan ini. Tetapi, cepat atau lambat ia akan mengajari [name] untuk bertahan hidup dan memiliki kuasa ditengah-tengah liciknya rencana orang lain untuk membunuh anggota keluarga mereka kapan saja.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang