pak jichang

637 91 4
                                    

[Two Apathy Husbands 43]

:

Vote + komen

:

Sebelumnya...

"Eeeeee- aku tau kau menyukaiku  tetapi maaf tidak bisakah kita jadi teman saja?" ucap Zin dengan nada bicara tidak enak. Jujur ia agak merasa bersalah karena menolak Yohan. Tetapi perasaan tidak bisa bohong, Zin sudah tidak menyukai Yohan.

Yohan terdiam. Ia menundukkan kepalanya. Sepertinya sudah terlambat. Zin sudah tidak punya perasaan apapun untuknya hingga Yohan bingung ingin mengatakan apa.

"Tidak bisakah kita mencoba dulu?" Tanya Yohan dengan lembut. Tolonglah, Yohan tau ia salah karena menolak Zin saat itu, tetapi ternyata akan sesulit ini untuk meraih Zin kembali ke sisinya.

Zin menggeleng tanpa ragu.

"Maaf tapi aku sudah tidak menyukaimu, kita masih bisa menjadi teman kalau kau mau"

Tawaran itu sama sekali tidak menguntungkan bagi Yohan. Ruangan kelas sudah sepi sejak 25 menit yang lalu setelah semua murid sudah keluar untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

Tetapi Yohan masih ada disini untuk menyatakan perasaan nya pada Lee Zin-sung dan malah berakhir di tolak.

"Tidak" tolak Yohan cepat.

Zin mengerjap bingung.

"Ah- oke- baiklah aku pulang dulu, sampai jumpa" pamit Zin. Baginya pembicaraan ini sudah selesai, jadi Zin tidak akan bertanya lebih jauh, itu terserah Yohan ingin melanjutkan pertemanan nya atau tidak.

Untuk masalah hati, kali ini Zin lebih memilih Mijin dibandingkan Yohan. Ah tidak. Dari awal memang hatinya untuk Mijin. Ia ingin menjaga Yohan hanya sebagai sahabat, tidak lebih.

Pemuda bermata tajam itu akhirnya pergi berjalan keluar dari kelas unggulan. Meninggalkan Yohan yang berada dalam perasaan gundah dan kecewa. Jujur Yohan menyesal karena tidak menyadari perasaan nya dari awal untuk Zin.


' cklek

Tak lama seseorang datang.

Yohan tersadar, ia menoleh ke arah pintu dan melihat seseorang masuk kedalam kelas secara terburu-buru sambil menenteng es krim dan tas nya.

Sebelum orang itu keluar, dengan cepat ia mencekal tangan [name] sebelum bocah itu keluar.

Yohan menatap [name] dengan dingin. Sebenarnya ia sangat ingin marah dan melampiaskan semua emosinya nya pada [name].

Awalnya Yohan mencoba untuk menahan nya. Tetapi saat suara lembut itu menanyakan keadaan nya, entah Yohan merasa ingin marah.

Ia sudah berusaha menahan emosinya tetapi itu gagal dan berakhir mengikat [name] setelah menonjok perut gadis itu.

Raut ketakutan yang [name] pasang saat ia berjalan ke arah [name] benar-benar lucu. Yohan jadi ingin menghancurkan [name] lebih jauh.

Tetapi saat tangan nya sudah masuk kedalam baju seragam [Name], Yohan merasa sedikit mual sekaligus tergoda. Karena tidak ingin membuat [name] terkejut lebih jauh, dirinya harus berpura-pura baik didepan [name] agar gadis itu tidak curiga.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang