S2 [Chapter 14]

454 77 24
                                    

[Being a stranger]

:

Vote + komen

:

Tidak akur

(Jangan lupa jaga kesehatan 🌺✨)


Ini masih pagi hari.

Tetapi aura gelap yang dikeluarkan [name] membuat penghuni kelas lain nya merasa merinding karena sedaritadi anak baru itu menatap Hyungseok dengan penuh dendam.

Sedangkan orang yang ditatap oleh [name] hanya menunduk ke arah [name] dengan wajah tanpa ekspresi seolah-olah makhluk yang lebih kecil darinya bukanlah apa-apa.

Beberapa orang bersorak bahagia untuk menyuruh [name] menghajar Hyungseok hanya karena [name] yang terlihat melemparkan tatapan benci pada pemuda tampan tersebut.

Sebenarnya [name] tidak terlalu kesal dengan apa yang terjadi kemarin malam. Hanya saja Hyungseok sangat tidak bertanggung jawab dan langsung pergi begitu saja setelah [name] terjebak dengan orang-orang yang disebutkan bernama Ilhae.

Mata [name] memicing tajam dan tidak suka. Tangan nya mengepal merasa sangat gatal untuk melayangkan bogeman mentah untuk Hyungseok.

"Kenapa kau meninggalkanku kemarin?" tanya [name] dengan nada rendah. Ia berusaha sabar untuk saat ini, karena demi apapun Hyungseok sangatlah menyebalkan.

Meski ini hal sepele, [name] tidak suka jika ia malah ditinggal. Jika Hyungseok tidak mendesaknya kemarin siang [name] tidak masalah jika dirinya ditinggalkan disana sendirian. Tetapi sayangnya Hyungseok yang mendesak nya datang ke tempat itu dan meninggalkan nya begitu saja dan [name] hampir dibunuh oleh orang asing kemarin malam.

"Karena aku sudah tidak punya urusan dengan mereka" jawab Hyungseok pelan.

"Kau membawaku brengsek! bisa-bisanya kau langsung pergi dan menjebak ku disana. Dasar bajingan" umpat [name] kasar.

Semua orang yang tadinya bersorak ramai langsung terdiam. Mereka paham jika hal yang mereka soraki tadi ternyata bukanlah candaan. [Name] benar-benar punya masalah dengan kembang desa kelas mereka.

"Mengapa aku harus menunggu mu?" ucap Hyungseok tak peduli.

"Apa?" [Name] memastikan pendengaran nya.

Hyungseok mencondongkan wajahnya agar dekat dengan wajah [name]. Kedua tangan nya berada didalam saku celana seragam sekolahnya sambil menatap [name] tajam.

"Aku bilang, kenapa aku harus menunggumu?"

"Brengsek"

Ternyata benar. Pendengaran [name] tidak salah. Sepertinya Hyungseok memang sengaja untuk membawanya kesana atas usulan Yoojin dan tanpa peduli apa yang akan terjadi pada [name], pemuda itu dengan tidak bertanggung jawab nya meninggalkan [name] begitu saja.

"Memangnya kau sepenting apa sampai aku harus menunggu mu?" tanya Hyungseok acuh tak acuh dan [name] paham betul jika Hyungseok tidak merasa bersalah sama sekali.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang