S2 [Chapter 30]

432 69 11
                                    

[being a stranger]

:

Vote + komen

:

Penjual madu

[Name] menatap prihatin ke arah pemuda seumuran nya yang sedang bersusah payah menjual madu. Tatapan nya fokus ke arah teman nya di dimensi yang dulu yang saat ini sedang menawarkan madu dan obat-obatan herbal milik keluarganya pada pembeli di pasar ini.


[Name] melangkah ke tempat jualan nya Jihan. Ya! Jihan! Pemuda yang [name] lihat tadi adalah Jihan, ia sangat tidak menyangka jika Jihan sekarang memiliki profesi sebagai penjual madu disaat pemuda itu sebelum nya adalah adik dari seseorang yang sangat kaya seperti Pak Jichang.

"Permisi, apa boleh aku membeli madu nya dua botol?'' tanya [name] dengan senyum manis.

Jihan yang tau jika ada pelanggan yang ingin membeli madu nya langsung mengangguk antusias.

"Tentu saja boleh, sebentar saya akan mengemas pesanan anda dengan baik" ujarnya dengan sopan.

[Name] hanya mengangguk dan merogoh saku nya untuk mencari uang pemberian Jungoo sembari menunggu Jihan yang sedang mengemasi pesanan nya agar layak untuk di beli.

Sesekali kepalanya menoleh ke arah lain untuk melihat penjual lain nya yang sedang menawarkan produk jualan mereka dengan teriakan-teriakan khas yang memancing para pembeli. Mulai dari ikan, cemilan manis, beberapa kue yang cocok dimakan saat musim dingin, buah, sayur, daging, maupun penjual makanan berat lain nya. Saat melihat mainan anak-anak, jujur saja [name] agak tertarik dan secara reflek menepuk-nepuk perutnya dengan senyum bangga.


"Permisi, ini pesanan anda" ucap Jihan sambil menyerahkan pesanan [name].

[Name] secara reflek menolehkan kepalanya ke arah Jihan dan membayar madu nya dengan uang cash.

"Terima kasih sudah membeli" ujar Jihan dengan sopan.

"Uhum, maaf tapi bolehkan aku bertanya?" tanya [name] dengan hati-hati. Ia agak penasaran dengan toko mainan anak-anak didepan toko madu nya Jihan karena toko itu terlihat sangat sepi pembeli

"Ya? mau bertanya apa?"

[Name] menunjuk toko mainan tersebut.

"Apakah toko tersebut sudah tidak jualan lagi? aku tidak melihat ada penjual didepan nya"

"Anda mau membeli nya?"

[Name] mengangguk.

"Kalau begitu ikut saya saja"

[Name] mengangguk dan mengikuti langkah Jihan yang mendekat ke arah toko yang tadi [name] tunjuk. Pemuda itu masuk dan terlihat celingukan untuk mencari sosok wanita tua pemilik toko mainan ini.

"Halmeoni !!! Ada yang mau beli" teriak Jihan keras. Alasan nya adalah jika Jihan tidak berteriak dengan keras, si nenek tidak akan dengar jika di panggil.



Akhirnya nenek Dami datang sambil berjalan pelan dengan tangan yang bergetar mencengkram tongkat nya.

"Aigoo ~ aigoo ~ maaf nenek tidak tau karena nenek tadi sedang mengupas kacang kenari" ujarnya dengan suara yang tertahan khas orang yang sudah berumur. Nenek itu tersenyum ramah ke arah Jihan dan [name].


(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang