Extra Chap 2

472 61 5
                                    

[Hah? Anak siapa?]

:

Vote + komen

:

Janji?


Berada di awang-awang.

Tanpa nama dan tanpa identitas yang jelas lain nya.

Bayi laki-laki itu berjalan dengan kaki-kaki kecilnya untuk mengikuti sebuah siluet bayangan milik seseorang yang mirip dengan wajah ibunya.

Dengan tangisan yang nyaring, ia tidak tau harus melakukan apa lagi selain berlari dengan kedua tangan yang terangkat berusaha untuk mendekat ke arah bayangan tersebut.

Dalam waktu beberapa menit, ia gagal berkembang dan mati secara tiba-tiba. Padahal ia sudah menjawab banyak pertanyaan tentang apakah ia yakin untuk lahir ke dunia atau tidak. Dan ia menjawab yakin. Tetapi hasil seolah-olah menghianati keputusan nya.

Ia ingin melihat ibu nya. Meskipun calon bayi itu tau ibunya tidak terlalu suka dengan nya, ia selalu bisa berguling nyaman di dalam perut sang ibu karena merasakan usapan lembut sekaligus kata-kata penenang yang mengatakan jika ibunya tidak akan melenyapkan nya dan itu menjadi tanda jika ibu nya menyayangi nya.

Sama seperti ambang kesadaran lain nya, ia berada di dimensi serba putih. Entah apa yang terjadi di luar sana tetapi tiba-tiba saja ia di vonis tidak bisa lahir ke bumi dan melihat wajah ibu nya.

Satu hal saja. Si bayi ingin melihat ibu nya yang berjuang mati-matian untuk menahan diri agar tidak membunuh nya karena tidak ingin memiliki nya di umur yang begitu muda. Terkadang alasan itu begitu konyol, tetapi si bayi tau isi hati sang mama yang mengatakan jika ia takut menjadi ibu karena alasan yang masuk akal, yaitu karena tidak ingin menjadi orang tua yang buruk.

Didepan orang-orang, mungkin mama nya selalu mengatakan ingin membunuh nya, tetapi tanpa ada seorang pun yang mengetahui. Jika mama nya sedang sendiri, ia selalu mendapatkan kasih sayang penuh sepanjang waktu dan mendapatkan asupan nutrisi yang baik serta mendapatkan ucapan kasih sayang yang melimpah tanpa perlu berbagi dengan siapapun.

Fakta pahit yang harus ia terima adalah fakta yang mengatakan jika ia sudah tidak bisa menjadi anak dari mama nya itu. Si bayi menangis kencang di dimensi putih yang kosong itu dengan hati yang selalu ingin melihat mama nya.

Ia belum sempat lahir. Tolong berikan ia sedikit kesempatan agar bisa menjadi anak mama nya. Tak masalah jika misalnya nanti mama tidak bisa menjadi orang tua yang sempurna, bayi akan memaklumi nya karena memang ini pertama kali nya mama menjadi orang tua.


"Mama..."

Keheningan yang menyayat. Ia ingin kembali, tak apa bentuk nya seperti apa nanti asalkan ia bisa terus bersama mama nya.

:

:

"Oeeeee.... oeee... Oeeee..."

[Name] melotot kaget saat pendengaran nya mendengar suara tangisan bayi dari arah tempat sampah. Niatnya untuk mencuri mangga milik tetangga nya harus terurungkan saat mendengar tangisan itu begitu nyaring.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang