S2 [Chapter 25]

394 67 2
                                    

[Being a stranger]

:

Vote + komen

:

Onlipens

' tak

Dagyeom meletakan cangkir berisi minuman hangat didepan [name]. Kebetulan tadi ia baru saja memungut [name] dari jalanan setelah melihat bocah itu meringkuk ketakutan di samping tempat penjual hotteok.


"Ini minumlah"

[Name] mengangguk dan meminum cairan hangat yang disediakan oleh Dagyeom.

"Makaseh" jawabnya santai.

"Yoi" jawab Dagyeom singkat. Pria berambut pink itu mengambil posisi duduk di samping [name] yang terlihat mulai anteng meminum minuman nya setelah di tiup pelan.

"Apa yang terjadi tadi?" tanya Dagyeom penasaran. Tadi Dagyeom hanya berniat untuk berjalan-jalan sebentar setelah menyelesaikan urusan nya dengan Tuan Chairman, tetapi tiba-tiba saja biji matanya menemukan [name] yang meringkuk ketakutan disamping ibu-ibu penjual hotteok dan ibu penjual hotteok mengira anak itu tidak punya duit untuk membeli dagangan nya. Padahal mah, [name] meringkuk ketakutan disitu karena tempat terdekat yang tidak gelap gulita hanyalah disitu.

Tetapi karena ibu-ibu penjual hotteok sangat baik, akhirnya [name] tetap diberikan dua hotteok yang masih hangat secara cuma-cuma sampai bocah itu melupakan rasa takutnya hingga Dagyeom yang sedari tadi memperhatikan [name] dari jarak yang agak jauh hanya bisa terkekeh melihat orang yang memberi trauma baginya bersikap lucu.

Omong-omong tentang trauma, Dagyeom tidak masalah untuk berdekatan dengan [name] selama bocah itu masih waras.

"Oh, tadi aku melihat hantu" bohong [name] pada Dagyeom. Tidak mungkin juga ia akan mengatakan ia melihat kakak nya membunuh orang lain, bisa-bisa [name] di bedil jikalau bertemu Pilgyeon lagi.

Dagyeom mengernyitkan dahinya heran, kedua tangan nya terbuka lebar dan lengan kirinya bisa merasakan suhu hangat dari tubuh belakang [name].

"Kau--- takut hantu?" Dagyeom merasa heran tentu saja, kelakuan [name] saat pertama kali datang ke apartemen nya saja seperti setan. Lalu bagaimana bisa bocah itu takut hantu?

"Hooh" jawab [name] singkat, padat, dan gak jelas.

"Bukankah kelakuan mu seperti setan?" celetuk Dagyeom dengan nada yang membuat [name] sebal.
Bocah itu menatap Dagyeom dengan julid. "Antara aku dan kau, lebih setan kau!" sentak nya kesal.

"Hmmm..." Dagyeom bergumam dan mencondongkan tubuhnya ke arah [name]. "Iyakah aku setan? jika aku setan kelakuan ku yang seperti setan contohnya apa?''

[Name] jadi diam, ia tidak mengenal Dagyeom yang disini karena memang ia tidak pernah berinteraksi dengan Dagyeom. Lagipula pria itu idol, sama saja menyerahkan nyawanya ke pada fanatik Dagyeom jika ia dekat-dekat dengan pink babi itu.

"Eeeee- eeeeee- apa ya?" [Name] menggaruk kepalanya dengan telunjuk karena memikirkan apakah Dagyeom pernah melakukan kejahatan di dimensi ini. Tetapi nihil, ia tidak tau apapun tentang Dagyeom.

Akhirnya ia menggeleng kan kepalanya tidak tau.

"Tidak tau, aku bukan cenayang" jawab nya ngawur.

"Agak bodoh juga ya anak ini" gumam Dagyeom mencemooh [name].

[Name] sebagai orang yang dikatai tentu saja tidak terima. Telapak tangan nya mendarat di wajah tampan milik si idol sampai membuat empu nya meringis sakit karena rasa panas menjalar kulit wajahnya.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang