Extra Chap = alur acak ~ 9

544 33 0
                                    

[Hanya dia]

:

Vote + komen

:

Warn!🔞

(Gak terlalu explicit tetapi gak boleh di baca di waktu lagi puasa)

[Name] merasakan tangan dingin milik Jonggun mendarat tepat di kedua matanya untuk menutupi penglihatan nya. Lengan kiri pria itu melingkar di perut nya dan sedikit menghapus jarak yang ada di antara mereka berdua hingga tak terlihat sedikitpun.

Dalam jarak yang sedekat ini, [name] merasa ia akan sedikit mabuk karena mencium aroma Jonggun. Wangi dari rokok yang biasa Jonggun hisap, bau parfum yang agak menyengat dan sedikit bau khas dari Jonggun.

Jika dulu dalam posisi seperti ini, [name] akan merasa panik karena indra penciuman nya mencium ini disaat penglihatan nya tertutup.

[Name] sudah melupakan nya. Ah tidak--- lebih tepatnya hanya berusaha untuk mengalihkan pikiran nya agar tidak terpikirkan masa-masa buruk itu. Sudah tak ada lagi rasa takut, cara Jonggun memegang nya tak lagi kasar dan menuntut. Seolah-olah pria itu sedang berusaha untuk mendapatkan kepercayaan [name] yang selama ini sudah ia hancurkan berkali-kali.

Jonggun tentu tau kenapa [name] hanya diam membisu dan tak banyak bereaksi disaat ia melakukan ini. Ia sadar perubahan gerak-gerik [name] yang terkesan kaku semenjak ia membungkus penglihatan [name] dengan telapak tangan nya.

Bagi [name] itu adalah kenangan buruk...

Waktu dimana ia harus menahan rasa sakit yang tak terbendung dan jeritan yang sengaja di tahan dengan kejam nya agar mereka bisa menggunakan nya sesuka hati.  [Name] masih ingat dengan rasa benda-benda kasar itu mengikat tubuhnya agar tidak banyak bergerak, tekanan tajam di perut nya karena paksaan dimana benda tumpul itu masuk kedalam dirinya, dan perasaan takut yang terlampau besar karena mulut dan mata nya di tutup.

[Name] benar-benar ingat semuanya dan ia benar-benar muak karena harus mengingat itu disaat ia mencoba untuk sembuh.

Mengapa...

Rasa trauma sangat sulit untuk hilang?

Bahkan hanya karena hal kecil seperti ini saja, [name] bisa menjadi sedikit panik dan kaku seperti boneka hidup.

Bayangan mereka berdua yang ada di pantulan cermin Jonggun tatap. Ia terdiam dengan perasaan yang campur aduk. Jika dulu ia merasa tak peduli dengan apa yang [name] rasakan, entah kenapa disaat mereka berdua hanya melakukan hal seperti ini, Jonggun merasa sedikit bisa merasakan ketakutan [name] terhadap nya.

Bedanya, [name] tak banyak memberontak seperti dulu.

Dia diam, tak bersuara,   tak melayangkan perlawanan, ataupun bergerak seolah-olah Jonggun adalah monster yang bisa memakan nya kapan saja jika ia bergerak.

Hidung Jonggun mengusak rambut hitam pekat milik [name] dan itu membuat reaksi sentakan kecil dari sang pemilik rambut.

Jonggun terkekeh kecil. Ia menggigit daun telinga [name] pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang