S2 [Chapter 23]

421 74 17
                                    

[Being a stranger]

:

Vote + komen

:

Makan siang

"Aku bosaaannnnnn...." Keluh [name] tidak suka.

Miru terkekeh dan hanya menepuk-nepuk kepala [name] pelan agar bocah itu berhenti mengeluh.

"Kelasmu jam kosong?" tanya nya.

[Name] mengangguk sambil memasang wajah masam.

"Iya, aku bakal jadi bayangan anak jurusan kelas ku doang kalo misalnya gak keluar kelas tadi"

Miru menatap [name] dengan bingung.

"Kenapa? gara-gara kasus yang kemaren itu kah?"

[Name] mengangguk.

"Sebel banget, semua orang belain Hyungseok, ga ada yang mau dengerin penjelasan ku" dengus [name] kesal.

"Kasian ~ " ucap Miru merasa prihatin.

Sejak jam istirahat pertama tadi, [name] sudah menyeretnya ke rooftop bersama Jin Hobin dan Jay yang entah sejak kapan malah bergabung dalam kegabutan ini.

[Name] dan Miru yang sedang mukbang bekal punya [name] sedangkan Jin Hobin dan Jay sedang bermain suit dan yang kalah harus menerima slepetan di dahi di sisi lain nya.

Cuaca tidak sepanas biasanya hari ini, hanya cerah dengan angin sepoi-sepoi yang menyapu wajah dan rambut [name] dengan lembut. 
[Name] jadi malas sekolah, tapi kalau tidak sekolah, nanti tidak akan dapat ijazah.

Sebenarnya agak aneh jika [name] tiba-tiba bisa masuk ke SMA Jaewon tanpa memiliki ijazah TK,SD, maupun SMP. Tapi namanya juga sekolah aneh, asal punya duit buat nyogok dan bikin data palsu pasti bakal keterima kok :).


"Ini yang masak siapa? enak banget masakan nya" puji Miru sambil mengunyah masakan Jungoo.

"Calon ayah dari anak-anak ku" jawab [name] sambil tersenyum kesemsem membayangkan Jungoo.

Miru mengernyit aneh.

"Kau sudah punya calon suami?"

"Bercanda" sela [name]. "Lagipula gak mungkin aku nikah di usia muda begini" lanjut [name].

Miru merasa heran, memang apa yang salah jika nikah di waktu muda? kalau dua sejoli saling mencintai dan tidak mau orang yang ia cintai di ambil orang lain, kenapa tidak nikah saja?

"Apa salah nya?" Miru tidak merasa itu hal yang salah.

"Miru? kamu kira nikah itu gampang kah?"

Miru mengangguk. Perempuan berbando pink itu terlihat santai.

"Iya" jawab nya singkat.

[Name] memutar bola matanya malas. Sepertinya Miru hanya pintar memberikan tips untuk memikat lawan jenis saja, tetapi tidak pintar untuk memberikan tips tentang kehidupan yang sangat pahit seperti ujung bunga Kamboja merah.

Ada yang pernah nyobain?

Aku pernah :) rasanya kek kotoran telinga 😭

Jay datang mendekati [name] yang sedang makan bekal setelah ia dicurangi oleh Jin Hobin. Dahi mulus Jay sudah terlihat merah merona setelah di slepet tidak karuan oleh Jin Hobin. Sedangkan pelaku yang menyakiti dahi Jay malah tertawa ngakak sambil memegangi perutnya.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang