Extra chap 4

489 66 5
                                    

[dia bisa merawat anak?]

:

Vote + komen

:

"Emang dia bisa gendong Gyeongmin ya?'' Bisik [name] pelan ke arah telinga Jonggun. Dua orang itu sejak tadi mengintip dari sebuah lubang kecil yang tersedia di kamar nya Taeui. Untung saja si pemilik kamar tidak ada, jika ada mungkin Taeui hanya bisa cengo melihat kelakuan dua orang aneh itu.

Taeui kemana? Di kekep Ilay :)

Jonggun menggeleng tidak tau, dirinya juga ikut mengintip di lubang lain nya. Agak ambigu :).

"Tidak tau, aku agak khawatir Gyeongmin akan dibanting" jawab Jonggun merasa khawatir.

Padahal Jihoon baik-baik saja dan tidak banyak tingkah selama bergantian merawat Gyeongmin. Tetapi sayang nya dua orang julid nan kepo ini tidak bisa tidak merasa penasaran dengan cara Jihoon merawat si bayi.

[Name] sama sekali tidak pernah membayangkan jika orang seperti Jihoon dan Jonggun akan berusaha untuk menjadi lembut demi makhluk kecil yang [name] pungut dari tempat sampah. Tetapi semakin dilihat-lihat mereka sekarang terlihat seperti orang bener.


"Mereka aneh banget, masa tatap-tatapan gitu. Paman pedo nyadar gak sih?" Tanya [name] sambil menyenggol bahu Jonggun.

Gimana tidak aneh? Jihoon disuruh untuk menggantikan Jonggun untuk merawat Gyeongmin untuk sehari saja. Padahal mereka mengira pria berambut merah itu akan tantrum jika nanti misalnya Gyeongmin menangis, tetapi itu tidak terjadi karena Gyeongmin di pelototi secara tajam oleh Jihoon membuat bayi itu kicep tak berani bersuara. Dan tentu saja [name] hanya tau jika si bayi dan Jihoon hanya bertatap-tatapan.

Padahal dua orang manusia itu terlihat pertengkaran lewat tatapan.

Seperti saat ini, Jihoon menatap Gyeongmin dengan tajam meskipun si bayi tidak merasa takut dengan tatapan dari ayah kedua nya. Bayi itu dengan santai menguap manja sambil mengedipkan matanya polos. Baru saja tadi ia menangis dan menolak untuk minum susu karena memang berniat untuk menggoda ayah nya.

Siklus nya sama, saat ujung botol dot sudah masuk kedalam mulutnya, si bayi akan sengaja melepehkan cairan berwarna putih itu hingga mengotori baju nya dan baju ayah nya. Itu terjadi secara berulang kali sampai Jihoon merasa frustasi dan nyaris membanting si bayi jika tidak ingat bocah ini adalah anak nya. Lalu bagaimana bisa Jihoon tau?

Tentu saja ia baru menyadari nya juga saat melihat pupil matanya yang berubah bentuk dan warna saat berkaca tadi pagi. Saat bertanya pada Gyeongmin, bayi aneh itu selalu membisikan kalimat jika dia adalah anak nya secara berkali-kali hingga Jihoon muak.

Selain alasan jika si Gyeongmin adalah anaknya, ada alasan lain. Yaitu ia sudah menyadarinya jika sedari tadi [name] dan Jonggun mengintipnya dibalik tembok. Kan tidak lucu, jika Jihoon harus membujuk [name] yang ngambek karena ia menyakiti si Gyeongmin.

Pertanyaan nya, mengapa Jihoon peduli, jika [name] ngambek atau tidak?

Entahlah Jihoon juga tidak tau :)

Jihoon menatap Gyeongmin dengan sengit.

"Minum susu mu atau kubanting" ancam nya tidak serius.

Gyeongmin menatap ayah nya malas.

"Tidak mau, susu yang dipegang ayah sangat tidak enak. Aku mau susu dari ibu..." jawab Gyeongmin memancing emosi Jihoon.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang