oh

1.2K 163 11
                                    

[gitu yah?]

:

Vote - komen

:

Poci bahkan lebih tau cara memperlakukan aku sebagai manusia dibanding kalian...

Sider nanti diciom dupyo 😘







' Bruk

"Hahhhh..."

[Name] menjatuhkan tubuhnya diatas kasur setelah ritual mandinya. Pandangannya  langsung beradu dengan langit-langit kamar yang diwarnai biru Navy. Gadis itu menghela nafas pelan ketika mengingat hari panjang yang baru saja ia alami.

"Hari yang aneh, sekaligus melelahkan" ujar [name] dengan lirih pada dirinya sendiri.

' cklek

Pintu terbuka, terlihat sosok anaknya poci yang berjumlah tiga datang dan langsung mendekati [name].

"Mimi ~ apakah mimi baik-baik saja?" Tanya poci 2.

[Name] hanya mengangguk pelan dan membiarkan poci 2 duduk disamping kasurnya sedangkan poci 1 dan poci 3 memilih untuk duduk di jendela kamar [name].

"Mengapa mimi terlihat lelah?" Tanya anak poci itu dengan lirih.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja. Btw dimana ayahmu?" Tanya [name] bingung.

Pasalnya semenjak ia dipeluk oleh Ilay tadi [name] baru menyadari jika semua orang yang ada disana sudah pergi dan meninggalkan dirinya dengan Ilay. Awalnya [name] memang diam saja dan ikut dalam alur permainan yang Ilay lakukan.

Tetapi ketika kewarasannya sudah kembali, [name] menghadiahi ilay dengan tendangan di tytyd dan berakhir pria dewasa itu mau tidak mau melepas [name] yang berada didepannya karena benda nya di tendang.

"Mampus" batin [name] sambil terkikik pelan ketika mengingat tadi.


Poci 2 yang tadinya ingin pergi ke jendela langsung menatap heran ke arah [name] yang saat ini sedang terkikik geli tanpa sebab yang ia ketahui.

Tidak mungkin kesambet kan? Secara poci kan masih ada disini dan tidak masuk kedalam tubuh [name].

"Mimi? Mimi kenapa? Oh, tentang ayah, ayah sedang pergi dunia bawah untuk bertemu raja bawah tanah" jawab poci dua.

[Name] menatap anak poci dengan bingung.

"Huh? Ayahmu pergi? jadi? untuk apa kalian ada disini? bukankah seharusnya kamu ikut ayahmu?" Tanya [name] heran.

Poci menggelengkan kepalanya. Ia ikut tidur disampingnya [name] dan berusaha untuk tidak mengeluarkan bau tidak sedap agar mimi nya tidak terganggu.

"Ayah menyuruh kami untuk menjaga mimi, oh iya tadi kenapa mimi tertawa sendiri?"

[Name] membenarkan posisinya yang sedikit tidak enak dari biasanya, ia meluruskan tangan nya untuk memeluk poci 2 sambil pandangannya lurus ke arah jendela.

"Aku baru saja menendang tytyd nya ilay"

"Apakah papa nya mimi tidak marah?"

[Name] menggeleng tidak tau, ini adalah jawaban yang jujur karena sebenarnya [name] tidak peduli jika Ilay akan marah dengan nya atau tidak, pria dewasa itu punya banyak sifat yang mengejutkan bagi [name]. Mungkin? [Name] juga tidak yakin soalnya heheu.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang