(End)S2 [Chapter 40]

586 59 17
                                    

[Being a stranger]

:

Vote + komen

:

Apa maksudnya?

Wajib Komen karena ini chapter terakhir, aku udah gak bisa nemuin ide lagi dan artinya memang cerita ini harus ending.

:

:

"Kembalilah sayang.. maaf sudah-"

Tidak ingat.

[Name] tidak ingat lanjutan kalimat yang di ucapkan oleh Ellen beberapa waktu yang lalu. Dengan nafas yang memburu gadis itu celingukan melihat kesekeliling arah kamar dan tercengang saat melihat jika ini adalah kamar nya di dimensi yang pertama.

Keterjutan nya tidak berhenti sampai disitu saja. Ia bisa bisa melihat anggota keluarganya berada di sekeliling ranjang nya dengan keadaan yang kacau dan berantakan.

Mereka semua sama. Kelopak mata yang sembab, baju yang acak-acakan dan memiliki janggut tipis yang tumbuh di dagu mereka. Mereka semua terlihat kacau sekaligus terharu saat tau jika [name] sudah membuka matanya.

Semuanya begitu cepat terjadi sampai dokter Jinyoung menyela mereka semua dan menyuruh mereka untuk minggir agar ia bisa memeriksakan kondisi tubuh [name] setelah mencoba untuk bunuh diri dari lantai 12 apartemen milik paman nya.

[Name] tak mengerti situasi nya saat ini, telinganya berdenging dan seluruh tubuhnya sakit dan hampir tak bisa digerakkan. Dalam kondisi yang terbaring, [name] menoleh ke arah papa nya yang terlihat kacau saat menatap mata setengah sadar milik [name].

"Papa..."

Dibalik Nebulizer nya mulut [Name] bergerak untuk memanggil Ilay. Entah apa yang terjadi [name] juga baru sadar jika tangan nya di infus dan hampir seluruh tubuhnya di tutupi oleh perban kecuali mukanya.

Dokter Jinyoung selesai memeriksa [name] dan berniat untuk keluar dari kamar [name] agar keluarga gadis itu bisa meluangkan waktu untuk berbicara pada [name]. Sebelum keluar, [name] melihat jika Hyungseok dan Paman Jinyoung menatap nya dari ambang pintu dengan tatapan prihatin.

Saat ini ia pun juga merasa bingung melihat Pilgyeon, Ilay, Jungoo, Pilwon, Jonggun, Jihoon, dan Taeui yang menangis disekeliling nya. Kedua tangan nya di genggam oleh Jihoon dan Jonggun di sisi kanan dan kiri, kedua pria itu berkali-kali mengecup punggung tangan nya yang terlihat kurus dan pucat seperti ranting pohon dengan air mata yang terus mengalir.

"Apa yang terjadi?"

Batin [name] bertanya-tanya. Kebingungan kembali melandanya. Paman nya yang identik dengan kerapian pun terlihat berantakan karena melihat kondisi nya saat ini. Ilay bahkan tanpa diketahui siapapun menyalahkan dirinya sendiri dan terus mengumpat di dalam hatinya sambil mengecupi dahi [name] dengan sayang.

Masih dalam kebingungan yang sama. Pandangan [name] bertemu dengan Jungoo dan Taeui. Kedua pria itu juga sama menangis nya dan terlihat bersyukur saat tau [name] kembali sadar.

Pilgyeon yang biasanya memiliki senyum aneh di mulutnya saja sekarang memasang senyum kelegaan di wajahnya dengan tubuhnya yang di peluk oleh seorang pria yang terlihat dewasa dan memiliki kulit berwarna hitam yang penuh dengan tatto___ Ryu Nanmoo.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang