bagaimana?

676 103 6
                                    

[Two Apathy Husbands 21]

:


Vote - komen


:


"Btw, sejak kapan kau suka Zin?" Tanya [name] sambil mengunyah kue ikan nya.


Gerakan makan Yohan terhenti sejenak saat pertanyaan itu muncul, ia mulai menghitung.
"Sejak kita berdua di taman kanak-kanak mungkin" jawab Yohan tidak yakin.



Mata [name] melebar tidak percaya."Sumpah? Selama itu? Kau kecil-kecil sudah menyukai Zin?!" Pekik [name] tidak percaya.

Yohan mengangguk, ia membersihkan sisa saus yang ada disudut bibir [name] dengan jempol nya lalu membersihkan bekasnya dengan tisu. "Ya begitulah" jawab nya pasrah.


"Sejak kapan kau menyadarinya?" Tanya [name] penasaran, btw [name] tadi agak blushing karena Yohan mengusap mulut nya tadi, sebab meskipun teman-teman si pemilik tubuh ini mayoritas pemuda, mereka semua memperlakukan nya dengan baik. Yang mau julid dan mencemooh dirinya pick me sebaiknya mereka hempas saja ke neraka.

Sis [name] be like : mff km g di ajk, cmn sm cwo lookism aku pick me nya ✨


Aaaaaaa [name] jadi baper >< kalo misalnya dia belum ada suami mungkin dirinya sudah pacaran dengan Yohan karena pemuda itu begitu manis.


"Saat Zin mengira aku menyukai Mijin" jawab Yohan.


"Jadi, Zin sudah lama menyukai Mijin dan kau menyukai Zin sejak bocah itu menyukai Mijin?" Tanya [name] sambil menjelaskan dengan tangan nya.


"Ya benar sekali"


"Apakah kau berencana untuk memendam nya terus menerus?"


"Tentu saja tidak, hanya saja aku akan mencari waktu yang tepat untuk membicarakan ini semua dengan Zin"



"Jika ditolak?"


"Aku akan terima-terima saja jika seterusnya aku akan menjadi sahabatnya Zin"


"Jika diterima?"


"Akan sulit untuk meminta restu dari ayah Zin dan ibuku"


"Yaaa... kau benar, lagipula apa sih yang sukai dari Zin?"


"Tidak tau, hanya saja aku benar-benar mengingat perjuangan nya saat membantuku meskipun aku selalu menolaknya"


"Kau menolak? Heol apa ini ada hubungan nya dengan masa lalumu?"


Yohan mengangguk.

"Saat aku membantu ibuku mencari uang, Zin selalu menawarkan bantuan untuk ku meskipun aku menolaknya. Penolakan demi penolakan dia terima tiap hari hingga kami harus bertengkar karena hal itu"



"Apa ada alasan kau menolak bantuan Zin?" Tanya [name] penasaran, bocah itu sedari tadi terus bertanya sambil mengunyah Tteobokki traktiran Yohan dengan lahap karena belum sarapan.



(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang