S2 [Chapter 34]

440 72 12
                                    

[Being a stranger]

:

Vote + komen

:

Akhirnya tau

Ramein kolom komentar chap kali ini karena chap kali ini panjang...

Aku menaruh banyak effort untuk mengetik ini *cry

:

:

(3426 kata)

'fuhhhhh

Seongeun menghembuskan asap rokoknya secara perlahan sambil menyenderkan tubuhnya pada samping ranjang. Pria itu menatap ke arah [name] yang tertidur pulas diatas ranjang hotel dengan keadaan leher dan dada nya yang di penuhi oleh kissmark.

Helaan nafas pelan terdengar, tatapan nya menjadi datar. [Name] sendiri juga tidak akan bangun selama beberapa jam kedepan karena memang Seongeun memberikan gadis itu dengan obat tidur.

Seongeun yang tidak memakai baju dan hanya mengunakan celana dalam nya naik ke atas ranjang. Mengurung tubuh [name] yang ada dibawah nya sambil tangan nya bergerilya dengan bebas menyentuh beberapa bercak merah yang baru saja ia buat pada [name] beberapa menit yang lalu.

Kancing seragam sekolah [name] terbuka dan letak bra nya juga sudah agak melorot setelah di jamah secara tak wajar oleh Seongeun. Wajah gadis itu tenang dengan nafas teratur menandakan jika ia tidak terusik sedikitpun dengan apa yang dilakukan Seongeun.

Pria bertatto itu mendaratkan hidung dan mulutnya di leher [name]. Harum dan manis. Rasanya Seongeun ingin kembali menggali keseluruhan nya agar ia bisa merasakan lebih dalam pada harum yang terhirup di indra penciuman nya.

Ibu jari tangannya mendarat di salah satu kissmark yang paling tebal di tulang selangka [name] untuk mengusap nya dengan sensual.

"Sayang sekali tanda ini ternyata sama sekali tidak berguna padamu meskipun aku membuat nya yang paling tebal sekalipun" gumam Seongeun dengan suara nya yang berat.

Tentu saja Seongeun menyayangkan itu. Ia memang hanya bertemu [name] sekali. Tetapi entah kenapa pertemuan biasa itu membekas di pikiran nya hingga saat Seongeun sibuk memikirkan pekerjaan nya pun ia tanpa sengaja memikirkan [name].


Seongeun beralih dari leher [name] naik ke atas menuju bibir [name]. Pria itu langsung menempelkan bibir nya pada [name] dan memberikan lumatan-lumatan kecil di belahan kenyal tersebut. Manis, Seongeun semakin gelap mata dan tanpa sadar menyedot bibir bawah [name] dengan kuat berharap rasa manis itu akan hilang.

Tetapi--- nihil, rasa manis itu seperti permanen dan tidak segera hilang membuat Seongeun terus menjamahi bibir [name] dan berhenti ketika bibir [name] sudah bengkak dengan luka gigitan di atasnya.

Mau tau hal brengsek apa yang Seongeun lakukan?

Pulang sekolah, [name] berniat untuk berjalan-jalan sebentar agar bisa menikmati suasana sore hari dan berniat untuk membeli vitamin dan cemilan jika nanti misalnya ia mampir di apotek dan minimarket.

Seperti bencana lainnya yang datang pada [name] di timing yang sama yaitu pulang sekolah. [name] sama sekali tidak sadar jika Seongeun sedang mengawasi nya dari kejauhan, dari balik kaca mobil mewah milik pria itu. Mulai dari [name] keluar dari gerbang sekolahan, Seongeun sudah membuntuti nya tanpa bocah itu ketahui sekalipun.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang