Extra Chap 9

625 49 15
                                    

[Disentuh 🔞]

:

Vote + komen

:

Warn! Vulgar content

:

:

Males banget ah 💀 apalah kalian apalah ini sider nya banyak banget 💀

' BRUK

Tubuh [name] dibanting kasar di bangku belakang mobil sama Jihoon. Bocah itu panik, tau betul arah kegiatan ini akan kemana. [Name] berontak saat mulutnya dibekap oleh Jihoon. Seragamnya di robek paksa dan dalam beberapa menit [name] langsung bugil dengan kedua tangan yang terikat sabuk nya Jihoon.

Jihoon mendekatkan mulutnya ke arah leher [name], menggeram marah saat tau jika kissmark milik Jonggun masih ada disana dan masih terlihat tebal. Kesal, Jihoon gelap mata, tanda di seluruh tubuh atas [name] kembali dihisap oleh mulutnya sampai [name] menjerit-jerit sakit karena bercak merah itu berubah warna menjadi ungu.

Air mata [name] menetes, dia gak terisak tapi tatapan nya natap Jihoon sendu banget. [Name] gak mau ngelakuin hal seperti ini tanpa consent nya, tetapi kemarahan Jihoon kali ini entah kenapa membuat nyali [name] yang biasanya besar menciut.

Setelah puas menjamahi leher [name], Jihoon sedikit turun, bibirnya menjilat puting susu [name] secara sensual dan membuat bocah itu merinding karena merasa geli. Posisi [name] saat ini benar-benar bugil, sedangkan Jihoon setengah telanjang dengan celana yang sedikit melorot.

Ini gila, rasanya [name] bingung mau jabarin sensasi apa yang dia rasain. Pokoknya geli sekaligus enak saat lidah nya Jihoon menari-nari dengan gerakan sensual di atas putingnya. Sebelah puting [name] yang menganggur di pilin-pilin pelan.

"Angh... Ahh..."

Keluar juga akhirnya. Desahan [name] adalah hal yang Jihoon tunggu, mulut dan tangan nya semakin gencar memainkan gundukan kembar dan puting [name] karena ingin kembali mendengar desahan tadi. Tanpa Jihoon sadari ikatan di kedua pergelangan tangan [name] terlepas. [Name] memeluk dan mengusap kepala Jihoon agar semakin dalam memainkan area dadanya.

Jihoon yang tersadar terhenyak, dia mendongak dan melihat [name] menatapnya dengan sayu. Ia juga bisa merasakan betapa lembut nya usapan [name] pada belakang kepalanya. Hal itu membuat Jihoon seperti tersambar petir, dia salah. Padahal Jihoon udah janji gak akan nyakitin [name] lagi pas dia udah bangun dari koma nya.

Tapi Jihoon melanggar janji nya dan kembali bersikap kasar pada [name] di saat [name] sama sekali tidak melawan atau memukul nya balik seperti biasanya. Dari tatapan nya [name] bikin Jihoon semakin digerogoti perasaan bersalah karena dirinya bisa merasakan seberapa teduh dan lembutnya [name] menatap dirinya saat ini.

[Name] sama sekali gak marah sama Jihoon, dia sadar seharusnya dia melawan sekuat tenaga disaat Jihan melakukan hal macam-macam padanya. Tangan lentik [name] mengusap rahang Jihoon, pria itu saat ini menatap [name] dengan tatapan rumit yang sulit di artikan.

Jihoon merasa bersalah. Jari jempol nya mengusap luka di pipi [name] karena ulah nya tadi mendorong [name] terlalu kasar ke arah bangku belakang mobil. Kecupan mendarat di pipi [name] dengan lembut, secara otomatis kelopak mata [name] terpejam menerima kecupan itu.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang