S2 [Chapter 35]

396 73 7
                                    

[Being a stranger]

:

Vote + komen

:

Mengurung diri

' tok

' tok

' tok

"[Name]? Bisakah kau keluar sebentar? aku membawakan makanan untuk mu" teriak Jungoo memanggil [name]. Ia merasa khawatir karena ini sudah hari ke-4 [name] tidak keluar kamar semenjak kejadian bocah itu mengetahui tentang kehamilan nya.

Entah apa yang [name] lakukan didalam sana, Jungoo juga tidak tau. Tetapi ia tidak bisa mendengar apapun dari dalam sana karena pintu kamar [name] dikunci dari dalam. Sebenarnya bisa saja ia mendobrak pintu ini, tetapi Jungoo enggan melakukan nya karena ia memikirkan kenyamanan [name] dan ia paham betul jika [name] membutuhkan waktu untuk sendirian.

Tidak ada masalah sebenarnya, hanya saja [name] sama sekali tidak mengambil makanan yang Jungoo taruh di depan pintu kamarnya dan membiarkan nampan berisi makanan yang ia bawa dibiarkan basi begitu saja dan itu membuat Jungoo semakin khawatir karena [name] sedang hamil.

Jungoo kembali mengetuk pintu kamar [name].

"[Name], bisa keluar sebentar? kau akan sakit nanti jika tidak makan. Setidaknya isi dulu perutmu dengan susu..." ujar Jungoo merayu [name].

Tetapi lagi-lagi, tidak ada jawaban. Mau tak mau pria itu menghela nafas pelan dan menatap ke arah pintu kamar [name] dengan pandangan sendu.

"[Name]... Aku khawatir... " gumam nya dengan lirih.

Setelah menaruh makanan di meja kecil yang ada didepan kamar [name]. Jungoo langsung kembali pergi. Biasanya dalam sehari ia bisa saja membujuk [name] sampai berkali-kali hanya demi membuat [name] keluar dari kamar untuk mengisi perutnya. Tetapi hasilnya akan selalu sama, [name] tidak keluar dari kamarnya.

Sedangkan disisi lain....

[Name] tiduran diatas kasur dengan posisi miring ke kanan dan mata yang sembab. Selama 4 hari itu pula dia tidak melakukan apapun di kamarnya dan hanya tidur sambil menangis sampai matanya bengkak. Satu-satunya hal yang [name] lakukan hanyalah mandi lalu mengganti baju nya dan kembali tertidur di kasur tanpa berniat keluar sedikitpun.

Keadaan [name] kacau. Ia terlalu banyak menangis dan kulit tubuhnya pucat dengan bibir yang kering. Selain diam dan menangis, [name] terlalu sibuk memikirkan kenyataan-kenyataan apa yang terjadi kedepan nya jika ia membiarkan anak ini untuk tetap hidup.

Sebenarnya [name] tau dan dengar jika mereka selalu datang di depan kamarnya hanya untuk sekedar mengajak nya berbicara. Jungoo sering datang untuk mengantarkan makanan dan mengajak nya berbicara hal ringan meskipun tidak ada respon darinya. Papa nya juga sering datang setelah [name] mengurung diri hanya untuk sekedar mengucapkan kata maaf dan mengungkapkan rasa khawatir nya pada [name] meski [name] tidak peduli pada permintaan maaf pria itu.

Keadaan hatinya semakin memburuk setelah di tampar Ilay. [Name] tau jika ia terlalu jahat untuk menggugurkan kandungan nya. Tetapi memang siapa yang menginginkan kehamilan mendadak seperti ini?

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang