inilah

579 100 1
                                    

[Two Apathy Husbands 38]

:

Vote - komen

:

"Apa gak capek jadi jalang?"

[Name] berdecih sebal saat Jihoon ada didepan pintu, padahal belum saja ia masuk dan pergi kedalam rumah pria itu sudah nyerocos hal buruk tentangnya.

"Duh omongan nya. Congor nya kayak gak pernah disekolahin aja, padahal katanya dulu murid jenius" sindir [name] telak. Bocah itu tersenyum penuh kemenangan saat melihat wajah kesal Jihoon.

Bukan hanya Jihoon yang kesal, dia juga. Bayangkan saja belum masuk kerumah sudah disemprot dengan kata-kata tidak pantas. Seharusnya biarkan [name] duduk terlebih dahulu sebelum di cemooh.

[Name] menyenggol Jihoon dengan sengaja karena pria itu menghalangi pintu. Rasanya begitu menyebalkan untuk terus menerus hidup di satu atap yang sama dengan orang menyebalkan seperti James.

"Tanda di lehermu, siapa yang buat.."

Langkah [name] terhenti, bocah itu membeku karena perkataan Jihoon. Perasaan nya agak panik saat Jihoon menyusul langkah nya dan pria itu langsung menunjuk tanda yang entah kapan Yohan buat di leher sampingnya.

"Ini, aku tidak salah bukan jika aku menyebutmu jalang?" ujar Jihoon dengan nada tidak senang. Jari telunjuk pria itu menekan bercak kemerahan samar yang ada di leher [name].

"Ini memang tidak terlalu terlihat, tetapi aku tidak sebodoh itu untuk menyadari jika ini tanda gigitan yang baru" lanjutnya. Jihoon maju, otomatis [name] langsung mendongak untuk menatap Jihoon yang memiliki tinggi menjulang ke atas.

"Kau? menjual tubuhmu ya? padahal aku dan Jonggun tidak menyentuhmu belakangan ini. Apakah efek tidak disentuh membuatmu menjadi jalang?" ejeknya.

[Name] menatap Jihoon tajam dan penuh benci. Ugh! Yohan anj- [name] juga tidak sadar sejak kapan pemuda itu membuat tanda dilehernya. Meskipun samar, mata Jihoon benar-benar jeli untuk melihat bercak merah itu.

"Yaahhh ~ aku tau kau murahan. Tapi aku tidak tau kau semurahan itu" lanjut Jihoon menghina [name]. Pria itu tidak memikirkan dampak apa yang bisa terjadi dengan lidah nya yang terus mengeluarkan kata tajam dan menyakitkan.

"Jaga ucapanmu Jihoon" desis [name] tidak suka.

Jihoon tersenyum mengejek.

"Aku? Oh! Padahal aku sudah tidak pernah memukulmu tetapi sekarang sepertinya kau pantas dipukul [name] Riegrow"

Jihoon menurunkan wajahnya, tatapan mereka berdua beradu dengan sengit. "Aku benar-benar tidak akan segan untuk membunuhmu, jika misalnya kau hamil anak dari pria lain" ancam nya tidak main-main.

Bukan nya takut, [name] malah menyeringai puas. Akan ada alasan bagaimana cara dia bisa lepas dari pria ini. Cara nya cukup gila tetapi sepertinya itu efektif. Hanya cukup hamil dari anak pria lain saja.


"Waw, aku sempat berpikir akan sulit untuk lepas darimu atau Jonggun, tetapi saat kau mengatakan ini aku jadi senang"

[Name] terkekeh puas, ia melingkarkan lengan nya di leher Jihoon dan otomatis lengan Jihoon merangkul di pinggang nya.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang