S2 [Chapter 15]

449 75 5
                                    

[Being a stranger]

:

Vote + komen

:

tuduhan


"Hyungseok kau baik-baik saja?" tanya Haneul khawatir.

Haneul sudah menduga ini akan terjadi, pasti nanti Hyungseok dan [name] akan bertengkar sejauh ini. Karena seperti nya masalah mereka tidak sepele. Buktinya, Hyungseok mendapat luka baru di bagian hidung dan pemuda itu terlihat menjadi pendiam sejak keluar dari kelas dan entah apa penyebabnya.

Jay melihat itu dalam diam. Seperti biasa, membisu. Tetapi tak ada yang tau tatapan apa yang Jay layangkan untuk [name] yang saat ini sedang melihat ke arah jendela dengan santai dibalik rambut kuningnya.

[Name] memejamkan matanya sejenak dan kembali membuka matanya. Kupingnya memanas karena harus mendengar penghuni perempuan dikelas ini menanyakan keadaan Hyungseok yang hidung nya terluka.

"Alay" cibir [name] malas dalam hati.

' Hyungseok hidungmu kenapa? '

'astaga apa itu sakit?'

'siapa yang memukulmu?'

'aku tau ini agak jahat tapi KYAAAAA Hyungseok terlihat lebih tampan jika memiliki luka itu'

'konsepnya seperti bad boy'

"Sinting" batin [name] dalam hati.

[Name] rasanya ingin muntah saking mual nya mendengar pujian demi pujian yang mereka layangkan untuk Hyungseok.

Hyungseok yang ditanyakan pertanyaan bertubi-tubi hanya tersenyum manis seperti bunga bangkai. Berbeda dengan sikap nya tadi pada [name] yang bersifat menggertak, sekarang seperti beda orang ia menggaruk tengkuk nya dengan canggung dan menjawab pertanyaan mereka satu persatu.

Awalnya [name] sangat ingin bersikap tidak peduli. Tetapi ia merasa ada banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan mencemooh. Jadi secara otomatis kepalanya menoleh ke arah bangku Hyungseok yang tak jauh darinya dan para fans-fans Hyungseok menatapnya tajam lalu mereka berbisik satu sama lain sambil tertawa.

[Name] menggertakan giginya kesal. Sepertinya Hyungseok sengaja bersikap polos didepan anjing-anjing itu dan membuatnya menjadi penjahat nya disini. Karena [name] sempat mendengar Hyungseok ditanyakan siapa yang memukul pemuda itu dan sudah pasti Hyungseok hanya melirik [name] dengan ekspresi takut-takut nya dan membuat mereka sadar jika [name] yang menyakiti Hyungseok.

Jujur saja [name] sangat ingin melampiaskan kekesalan nya pada Hyungseok saat ini. Karena keadaan kelas semakin rumyan dan mereka sekarang terang-terangan mengatakan hal buruk tentang nya hanya karena ia memukul Hyungseok di hidung.

Ingat? hanya dihidung!

Tetapi mereka mengatai nya dengan gelar yang kasar dan tidak pantas hanya karena orang yang katanya tampan dikelas ini memiliki sedikit luka karena ulahnya. Hyungseok laki-laki, seharusnya ia bersikap tangguh dan bukan nya mencari pembelaan dari kaum yang sama dengan nya.

Tangan [name] mengepal marah, kupingnya semakin panas karena mereka mulai memperbesar volume cemoohan mereka hingga [name] bisa mendengar dengan jelas tentang hal buruk yang mereka katakan tentang nya. Sial, ini bukan hari keberuntungan [name], Hyungseok seperti nya sama seperti Dagyeom yang memiliki fanatik gila yang buta akan kebenaran dan selalu membela orang yang mereka idolakan meskipun misalnya idola mereka membunuh seseorang.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang