S2 [Chapter 38]

525 70 9
                                    

[being a stranger]

:

Vote + komen

:


Baiklah

[Name] sudah sampai rumah jam setengah tiga sore. Bocah itu langsung berjalan kedalam rumah setelah melepaskan sepatunya tanpa mengucapkan salam atau sapaan seperti biasanya pada penghuni rumah ini.

Dengan langkah gontai gadis itu langsung berjalan ke arah dapur guna untuk mengambil makanan dan minuman yang bisa ia bawa ke kamarnya sendiri. Tetapi---

"Hah ~"

Helaan nafas harus ia keluarkan ketika melihat kehadiran Jonggun yang sedang meminum minuman alkohol nya di meja makan, hal itu membuat [name] mengurungkan niat nya untuk ke arah kulkas dan berbalik secepat mungkin agar tatapan nya dengan mata Jonggun tidak bertemu lagi.

Tetapi baru saja niatnya ingin terlaksana, suara berat milik Jonggun memangilnya.

"Ingin kemana? kau belum makan, lebih baik kembali" ujarnya memerintah [name].

[Name] menghela nafas pelan, ia memutar bola matanya malas dan akhirnya tetap menurut untuk duduk dihadapan Jonggun. Dan pria itu beranjak dari kursinya untuk mengambilkan [name] makanan di lemari penyimpanan yang di sediakan oleh Jungoo.

' tak

Suara mangkuk berisi nasi dan piring berisi lauk pauk memecah keheningan yang ada disana. Tanpa banyak omong [name] mengangkat sumpitnya untuk makan secepat mungkin agar tidak menerus berada di jangkauan yang dekat dengan Jonggun.

Canggung? Jelas iya. Padahal waktu itu mereka tidak secanggung ini. Tetapi entah kenapa setelah tau tentang kehamilan nya, [name] sama sekali tidak tertarik untuk melihat tampang Jonggun ataupun sekedar membuka mulutnya untuk mengeluarkan sepatah atau dua patah kata untuk dimuntahkan pada Jonggun. Intinya, [name] tidak tertarik.

Keheningan kembali menguasai mereka berdua. [Name] sibuk makan dan Jonggun sibuk minum sambil sesekali mencuri-curi pandang pada [name] yang terlihat agak kurus. Entah bagaimana bisa [name] tidak mati saat tidak makan selama seminggu, Jonggun juga tidak tau. Hal yang penting sekarang adalah [name] sudah berada di dekatnya dan memakan makanan yang Jungoo masakan dengan lahap.

Selama makan [name] benar-benar tidak melirik sedikitpun ke arah Jonggun. Meskipun sebenarnya ia merasa penasaran dan ingin bertanya pada Jonggun tentang kemana perginya Jungoo karena biasanya pria wibu itu pasti sudah ada dirumah untuk menyambutnya pulang dengan makanan yang baru saja matang.

Jonggun mengepalkan tangan nya erat. Sejujurnya ia sangat ingin mengobrol dengan [name] agar gadis itu bisa terbuka padanya dan tidak merasa canggung seperti ini. Jungoo bahkan dengan pengertian nya pergi keluar rumah agar Jonggun bisa mengobrol dengan [name].

Tetapi sepertinya, usaha itu akan sia-sia saja karena [name] terus membungkam mulutnya dan sibuk untuk makan.

Jika di lihat-lihat, [name] semakin sayu. Gairah hidup nya semakin tidak terlihat dan lebih parah dibanding saat pertama kali mereka bertemu di taman. Tanpa sadar Jonggun merutuki dirinya sendiri karena dulu saat awal-awal bersama [name] ia selalu mencemooh [name] dengan kata-kata pedas.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang