S2 [Chapter 4]

562 79 3
                                    

[Being a stranger]

:

Vote + komen

:

' kringgggggg

Bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring. Kegiatan sekolah yang banyak jamkos nya berakhir begitu saja terbuang sia-sia dihari pertama [name] sekolah karena tidak diajari materi ataupun semacamnya.

Bocah itu membereskan seluruh barang bawaannya dengan perlahan dan teliti. Helaan nafas pelan terdengar dari mulutnya. Bagaimana tidak? hari pertama sekolah berakhir dengan biasa saja.

[Name] sama sekali belum punya teman. Mereka yang tadinya mengantarkan dirinya sampai ke kelas pun juga sudah sibuk dengan teman-temannya nya sendiri berakhir [name] hanya bisa diam sambil sesekali mengecek ponsel yang diberikan Jonggun untuk mengecek apakah dua orang yang menampung nya mengirim pesan atau tidak.

Nyatanya tidak.

Dengan perasaan gundah, [name] berjalan keluar kelas dengan bantuan kruk. Semua murid bahkan hanya dalam waktu beberapa menit sudah menghilang dalam sekejap dan berakhir koridor sekolah sekarang sepi.

' tap

' tap

[Name] mengulum bibirnya pelan. Dalam benak nya terlintas prediksi buruk untuk dirinya di masa depan.

Bagaimana jika nanti ia tidak punya teman?

Mungkin bagi sebagian orang lain. Memiliki teman di sisi mereka bukanlah hal yang terlalu penting. Hanya saja, [name] terbiasa dikelilingi oleh banyak orang yang selalu mengajak nya bicara.

Semua orang dengan wajah yang sama di dimensi yang lain nyatanya juga hanya menjadi orang berlalu lewat saja tanpa menyapanya lagi.

[Name] terlalu sibuk melamun sambil berjalan di trotoar sampai tidak sadar jika sedari tadi sebuah mobil berwarna putih dengan mobil hitam banyak disekelilingnya sedang mengikuti [name].

Seseorang dengan kacamata menatap [name] dengan tatapan tajam dan serius dari balik kaca jendela mobil. Dalam waktu yang tidak lama dirinya mendapatkan informasi jika bocah remaja perempuan yang sedang berjalan di trotoar ini memiliki hubungan yang 'dekat' dengan Jonggun dan Jungoo.

"Mandeok, cari informasi tentang bocah itu" perintah Eugene pada bawahan nya.

Pria bertubuh gempal dan berotot dengan rambut keriting dan kulit hitam tadi mengangguk. Mulai mengutak-atik tab nya sambil sesekali melirik [name] yang saat ini malah duduk di halte bis.

"Ini bos"

Mandeok menyerahkan tab nya.

Yoojin membaca semua rincian data yang ia baca dengan teliti. Perempatan imajiner langsung muncul di dahinya saat tidak menemukan hal yang ia inginkan.

"Kenapa hanya ada nama dan tempat asal nya?" tanya Yoojin merasa heran.

Bagaimana tidak heran?

Orang yang ia selidiki seperti seseorang yang lahir tanpa latar belakang dan hanya memiliki nama dan tempat asal nya. Hal yang membingungkan bagi Yoojin adalah asal [name] yang tertera dalam tulisan berasal dari klinik nya Gyeol.

Benar-benar tidak ada nama orang tua, kerabat dekat, tempat tanggal lahir ataupun semacamnya. Hanya ada identitas palsu yang Jungoo buat untuk [name].

" Apa dia manusia percobaan Gyeol? " Batin Yoojin bertanya-tanya.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang