situasi

658 97 2
                                    

[Two Apathy Husbands 32]

:

Vote - komen

:

Padahal ada banyak orang diruangan ini.

Namun ada yang aneh...

Semua penghuni diruangan ini bungkam satu sama lain dan hanya melihat satu objek yang sama.

Wajah mereka babak belur setelah menghajar satu sama lain karena memperdebatkan suatu hal yang tidak terlalu penting.

[Name] Riegrow adalah alasan mengapa mereka bisa berbeda pendapat.

Bocah yang saat ini dengan santainya bungkam dan sama sekali tidak berniat untuk membuka suara walau hanya sekedar untuk menanyakan keadaan mereka semua yang begitu kacau.

Dari balik selimut, tangan nya mengepal hingga buku jari nya memutih. Saking kuatnya, goresan yang memang sudah ada di telapak tangan nya semakin terbuka dan kembali mengalirkan cairan merah pekat yang tidak disadari siapapun.

Binar kehidupan di netra gadis itu begitu redup. Bukan merasa sedih atau semacamnya. Melainkan merasa terbakar di hatinya dengan perasaan benci yang begitu kental.

Kehidupan yang sangat babi. Meskipun hidup ini seperti babi, tapi babi enak dijadikan babi guling. Sebab itu [name] pikir jika menjadikan salah satu dari pria yang ada diruangan ini menjadi babi guling. Sepertinya akan enak.

Sial, aku mengocehkan apa sebenarnya.

Lama asik terbungkam, akhirnya [name] memutuskan untuk membuka suara. Gadis itu menghela nafas sejenak untuk menghilang sedikit rasa sebal dan jijik yang ada di hatinya.

"Kalian kenapa?" Tanya nya pelan.

Kalau bisa, [name] ingin sekali menertawakan semua rupa mereka yang begitu benjut seperti pepaya yang sehabis di jatuhkan ke lantai. Sebenarnya ia tidak peduli, tetapi saat Vasco bilang jika keluarganya sedang bertengkar tadi, rasa penasaran yang cukup dalam menghinggapi nya dan bertanya-tanya mengapa mereka bertengkar hingga sejauh itu.

"Sudah baikan?"

Ilay adalah orang yang pertama membuka suaranya. Rasanya [name] ingin muntah mendengar suara pria itu yang sengaja dilembut-lembutkan.

Hoek, demi apapun [name] tidak butuh orang yang muka dua. Kasian sekali orang yang butuh muka tidak kebagian.


"Menurutmu?" Tanya [name] balik. Ia menatap Ilay dalam diam, lalu memberikan tatapan mengejek untuk Jihoon yang saat ini memiliki luka cakaran di melintang di wajah pria itu.

[Name] tebak itu pasti ulah kakaknya, hanya kakak nya yang bisa menggores pipi seseorang dan terlihat seperti cakaran.

"Sudah, mungkin?" Jawab Ilay ragu. Pria itu sebenarnya agak heran mengapa [name] menjawab pertanyaan nya dengan tidak niat. Seperti ada hal yang aneh. Pria itu mengerjapkan matanya saat menyadari sesuatu.

"Rambutmu sudah tidak diwarnai?" Tanya Ilay.

Karena perkataan pria itu fokus mereka langsung beralih pada rambut [name] yang memang kembali ke rambut awal, yaitu warna perak.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang