waraslah.

597 99 5
                                    

[Two Apathy Husbands 39]

:

Vote - komen

:

Selain karakter nya yang red flag jujur saja cerita ini tidak begitu menarik _Nida2k23




"Aku melihat seseorang datang tadi, apakah itu pacarmu?" Tanya [name] penasaran.

Bocah itu menyenderkan tubuhnya di depan pintu kulkas sambil menyilangkan kedua tangan nya dan menatap Pilgyeon dengan tatapan biasa saja.

"Tunanganku" jawab Pilgyeon singkat.

[Name] mengernyitkan dahinya bingung. Seorang perempuan datang ke rumah laki-laki dimalam hari, bukankan menurut orang-orang itu adalah pandangan yang negatif?

Untuk apa pula tunangan kakaknya datang hanya untuk melihat seseorang bermuka dua seperti Hwang Pilgyeon?

"Tunanganmu? Apakah papa tau?"

Aneh, sungguh aneh. Sejak kapan kakak nya mempunyai seorang tunangan?

Dan lagi apakah tunangan nya tidak sepenting itu hingga dirinya saja tidak tau.

Pilgyeon bungkam sejenak, pria itu fokus mengaduk kopi yang ingin ia minum dengan tatapan kosong yang mengarah kedepan. Urat-urat di rahangnya tanpa sadar muncul saat bagian itu mengerat.

"Bukan urusan mu, sebaik nya kau tidur, ini sudah malam. Lagipula ini urusan orang dewasa"

[Name] mengernyit tidak suka atas jawaban itu. Agak memuakkan melihat orang yang terkadang ikut campur dalam urusanmu sekarang malah tidak ingin diganggu.

Meskipun Pilgyeon jarang ada dirumah, apakah pemuda itu sadar sudah berapa banyak hal memuakkan yang terjadi pada [name] hanya karena dia.

"Hwang Pilgyeon, sebaiknya kau katakan itu pada dirimu sendiri. Bertunangan bersama seseorang yang tidak kau ketahui asal-usulnya hanya akan membuat situasi memburuk" ujar [name] memperingati.

"Aku bilang jangan ikut campur" ucap Pilgyeon dengan nada dingin.

Cangkir kopi yang sedang ia pegang dicengkeram erat, tidak peduli jika isi didalamnya nya adalah termasuk cairan panas. Pilgyeon belum membalik kan tubuhnya untuk sekedar melihat lawan bicaranya karena takut apa yang ia sembunyikan akan terbongkar.

"Batalkan pertunangan itu"

Pilgyeon berbalik, menatap adiknya yang sedang berdiri dengan santai dengan tatapan nyalang. Bocah ingusan seperti adik nya sedang memberikan perintah?!

"Tidak ada alasan untuk membatalkan pertunangan itu"

"Ada"

"Apa?"

"Kau--- sama seperti papa"

Pilgyeon mengerjap, sedikit tidak mengerti apa yang dimaksud adiknya. Ini sudah malam dan gadis itu bukan nya tidur malah datang ke dapur hanya untuk berbicara dengan dirinya meskipun sudah memakai piyama.

(END) 𝕿𝖜𝖔 𝕬𝖕𝖆𝖙𝖍𝖞 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉𝖘 [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang