KKN Universitas Nusa Bangsa di sebuah desa yang pada akhirnya melahirkan cerita manis diantara Mahasiswa dan Mahasiswi KKN itu...
Kisah yang belum usai, Cinta segitiga, Dan Jatuh cinta terangkum menjadi satu cerita...
#BTS
#EXO
#NOTBL
#KKN
#au
Sekitar pukul sebelas siang semua kesibukan Danisha sudah kelar, baik urusan kampus maupun urusannya di lokasi syuting, sebenarnya kehadirannya sudah tidak begitu penting di sana tapi demi mencocokkan karakter para pemain Danisha ikut andil dalam menyeleksi mereka-mereka para pemain di film itu. Dikiranya semua sudah beres, Danisha membereskan barang-barangnya untuk segera pulang, karena dia bermaksud untuk mendatangi Alvan ke kantornya sekalian makan siang bersama.
"Ehmm.... Danisha buru-buru sekali, apa nggak lebih baik kita lunch dulu?" Kata si sutradara yang akrab dipanggil pak Rio sambil mendekati Danisha.
"Oh...maaf pak Rio kebetulan saya sudah ada janji dengan seseorang!" Tolak Danisha halus dan sopan. Padahal dia sama sekali belum ada janji ataupun memberitahu Alvan tentang rencananya ini tapi memang dia tidak tertarik sama sekali dengan ajakan Rio sang sutradara itu.
"Apa tidak bisa dibatalkan? Soalnya semua kru di sini juga sudah bersiap-siap untuk itu!" Kata Pak Rio lagi seperti tidak suka dengan penolakan Danisha tadi.
" Sekali lagi maaf Pak, tapi memang saya tidak bisa! Saya juga sudah ditunggu!" Kata Danisha lagi sedikit berbohong.
"Apakah seseorang itu kekasih anda?" Tanya Sutradara itu sedikit lancang sehingga membuat Danisha mulai terpancing emosinya atas ketidak sopanan sutradara itu. Menurut Danisha itu lancang mengingat mereka tidak seakrab itu untuk lebih tau urusan pribadi masing-masing.
"Lebih tepatnya Calon suami saya Pak!" Jawab Danisha dengan sedikit menekankan kata Calon suami di depan sutradara itu, tampak jelas terlihat raut tidak suka di wajah laki-laki itu saatendengar jawaban Danisha Barusan.
"Calon suami?" Ulangnya mastikan.
"Iya Calon suami! Karena Minggu depan kami sudah menikah! Dan Pak Rio juga sudah tau orangnya kan?" Ucap Danisha mengingatkan laki-laki di depannya itu tentang pertemuannya dengan Alvan tiga hari yang lalu.
Laki-laki di depannya itu hanya diam dan tentu saja dia masih mengingat laki-laki yang dimaksud Danisha tadi. Laki-laki yang menatapnya tajam dan bertingkah posesif terhadap Danisha. Dia juga tidak melupakan siapa laki-laki itu yang memang sama sekali tidak pantas untuk dia ajak untuk bersaing mendapatkan Hati Danisha, karena sudah jelas posisinya kalah telak sebelum berjuang.
"Kalau begitu saya duluan Pak!" Pamit Danisha dan langsung beranjak meninggalkan lokasi syuting, meninggalkan pak Rio yang masih mematung menatap kepergiannya.
Danisha menyempatkan dirinya sebentar untuk singgah ke sebuah restoran untuk membeli makanan kesukaan Alvan, dia juga membeli beberapa buah segar dan kopi untuk Kekasihnya itu.
Setelah dirasa semua lengkap dan sempurna barulah ia kembali memesan taksi online untuk mengantarnya ke kantor Alvan. Namun barulah ia sadar kalau belum memberitahu kekasihnya itu, takutnya nanti pas sampai di sana Alvan malah meting di luar, cepat-cepat Danisha mengirimi kekasihnya itu pesan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Danisha tersenyum gemes membaca chat balasan dari Alvan, kekasihnya itu selalu bisa membuatnya tersenyum bahagia walaupun hanya sekedar pesan singkat seperti itu saja tapi tetap manis dan membuat suasana hatinya menghangat.
"Mbak Danisha Camilla?" Sebuah suara mengalihkan perhatian Danisha dari ponselnya, dan ternyata Taksi online yang dia pesan tadi sudah tiba.
"Iya Pak!" Jawab Danisha.
"Oswald Kingdom ya Mbak?" Tanya sopir taksi itu lagi.
"Iya Pak!" Sahut Danisha dan langsung masuk ke dalam mobil itu.
Padahal Kakeknya Alvan, Tuan Aldrin sudah memberinya hadiah mobil tapi Danisha masih enggan untuk memakainya karena jenis mobil itu mobil sport, dan menurut Danisha terlalu mencolok jika dipakai untuk sehari-hari. Padahal Alvan sudah sering bilang pada Danisha agar memakai mobilnya itu tapi tetap saja Danisha enggan.
Hampir setengah jam dalam perjalanan, akhirnya Danisha sampai di depan gedung Oswald Kingdom, meski sedikit ragu tapi tetap saja dia memasuki gedung itu untuk terlebih dahulu bertanya ke bagian resepsionis akan keberadaan ruangan sang kekasih.
" Permisi mbak ada yang bisa kami bantu?" Ucapan Rama dari salah satu resepsionis membuat Danisha tersenyum.
"Saya mau bertemu dengan Alvanshal malik!" Ucap Danisha sedikit membuat wanita di depannya heran.
"Apakah sebelumnya sudah ada janji?" Tanya wanita resepsionist itu lagi...
"Sud.....
"Danisha.... Calon menantuku!" Tiba-tiba saja Tuan Aliksa berada di lobi dan langsung mengenali Danisha sehingga membuat Danisha langsung menyalami dengan sopan calon mertuanya itu.
"Mau ketemu Alvan ya?" Tanya Aliksa yang langsung disambut senyuman malu Danisha.
"Biar Diantar sama mereka saja nanti!" Ucap Aliksa.
"Kalian perhatikan baik-baik, dia calon menantu saya! Tunangan dari anak saya Alvanshal! Namanya Danisha! Kalau menantu saya datang kemari lagi, langsung antar ke ruangan Alvan, mengerti???" Kata Aliksa pada dua orang bagian resepsionis.
"Baik Tuan!" Jawab kedua wanita itu serentak, lalu setelahnya salah satu diantar mereka mengantarkan Danisha ke ruangan Alvan, sedangkan yang satunya lagi langsung memulai perghibahannya dengan sesama karyawan di sana tentang sosok Danisha calon nyonya muda Oswald Kingdom, dan tentu saja setelah Tuan Aliksa pergi dari sana karena bagaimana pun juga mereka masih butuh pekerjaan dan butuh Uang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.