Story By : purplerose7roses
Gadis itu tersenyum menyaksikan pemandangan dihadapannya, ada sepasang kekasih yang baru saja meresmikan hubungan mereka dua minggu lalu. Keduanya terlihat amat mesra dan bahagia.
Dia menunduk dan mencoba kembali fokus kepada hidangan yang ada dimejanya, suasana kantin sekolah memang begitu ramai. Tapi gadis itu merasakan kesepian, ada sesuatu yang sepertinya akan menghilang secara perlahan. Dia tahu itu, karena tidak mungkin kenyataan itu berubah.
Tak ada satupun teman yang menemaninya saat jam istirahat, dia memang bukan tipe orang yang mudah bergaul tapi dia juga tidak pernah menutup diri. Bagi teman-teman sekolahnya, Tzuyu terlalu kaku dan juga kuno
Penampilannya yang terkesan cupu karena kaca mata yang menghiasi wajah alami tanpa polesan bedak membuat mereka mengabaikan keberadaannya. Selain itu dia juga lebih sering menghabiskan waktu di perpustakaan dan tenggelam dalam buku yang dia baca.
Bukan berarti disekolah Tzuyu tidak punya sahabat, ya tentu saja dia memilikinya. Mereka sudah bersahabat sejak kecil. Tapi sayang sepertinya keadaan membuatnya merasa jauh.
Anak tunggal dari keluarga Chou itu mencoba menerima dan mengerti bahwa mungkin nanti persahabatan mereka tidak seperti dulu. Karena sekarang sudah ada kehadiran seseorang ditengah-tengah persahabatan mereka.
Perhatian dan waktu yang dimiliki orang itu kini tidak lagi untuknya. Tzuyu sadar bahwa dirinya tidak lebih berarti dari seseorang yang duduk disamping sahabatnya.
"Tzuyu maafkan aku..." Taehyung menatapnya sendu, "Kenapa? Kau tidak bisa menemaniku lagi?" Tebaknya sambil tersenyum tipis. "Iya, maaf karena hari ini Jisoo memintaku untuk menemaninya." Jawab Taehyung tak enak.
"Tidak apa-apa Tae, bukankah aku sudah bilang kalau kau tak perlu pergi bersamaku?" Tzuyu mengingatkan pria itu yang selalu bersikeras untuk menemaninya kemanapun, tapi dia tahu bahwa pada akhirnya janji hanyalah sekedar janji. Tak lebih hanya sebatas kata tanpa makna.
"Kita bisa pergi besok, aku berjanji akan menemanimu." Gadis Chou itu menggelengkan kepalanya pelan, "Tak usah, aku bisa pergi sendiri."
"Kau marah? Kalau kau marah aku bisa mengatakan pada Jisoo kalau hari ini aku tak bisa menemaninya ke konser musik."
"Jangan Taehyung, kalau begitu kau akan membuat Jisoo kecewa. Biar bagaimanapun kalian baru saja berkencan, usaha kita untuk membuat kalian menjadi sepasang kekasih selama ini akan sia-sia." Jelas Tzuyu, "Tapi..."
"Sudahlah... Aku tak apa, jangan fikirkan aku."
.....
Tzuyu menatap barisan buku dengan seksama, buku karya Paulo Coelho menjadi incarannya kali ini. Penulis favoritnya itu kini mengeluarkan sebuah karya baru. "Sepertinya sudah habis..." Gumamnya kecewa, entah sudah berapa kali dia pergi ke toko buku yang berbeda. Tapi tetap sama buku itu sudah ludes dipasaran, "Sayang sekali..."
Dia merasa bahwa dirinya tengah dihadapi kesialan, Tzuyu mendumel dalam hati dengan wajah suntuk. Tanpa sengaja matanya menangkap buku yang dia cari sedang dipegang oleh seseorang depan kasir.
Bibirnya tersenyum dan matanya berbinar saat melihat dengan jelas bahwa buku itu ada, "Mbak, mau nanya kalau buku yang dipegang mas yang sedang bayar dikasir itu masih ada?" Tanyanya kepada pelayan toko.
"Tidak ada mbak, itu sudah stock terakhir." Jawaban pelayan itu membuat Tzuyu kecewa, "Ya sudah baiklah."
"Nona!"
"Nona tunggu!"
"Nona yang memakai baju biru!"
"Paulo Coelho!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."