"Tae.. Lo belum bayar kosan?"
Dengan senyum sumringah Taehyung mengangguk, "Iya, tahu dari mana?" Tanyanya. "Ibu kosan tadi bilang tolong ingetin lo buat bayar."
"Nanti aja..." Taehyung duduk santai sambil mengambil dan memakan cemilannya. "Nanti? Keburu diusir lo."
"Nggak akan, Ibu kosan itu baik. Gue bayar nanti aja kalau si princess yang nagih langsung ke gue." Seo Joon menepuk dahinya, "Dasar lo modus..."
"Cuma gini caranya biar dia mau ketemu gue. Tahu sendiri dia paling anti kalau liat muka gue." Ucap Taehyung, "Gila lo, demi ketemu Tzuyu sampai sengaja nggak bayar kosan. Gue yakin nyokap lo bakal malu kalau tahu kelakuan anaknya begini."
"Tenang, nyokap gue malah nyuruh usaha deketin jodoh kudu maksimal." Jawab Taehyung tenang. "Lagian gue heran lo ngapain ngekos disini sih? Padahal jarak rumah lo sama disini cuma butuh lima belas menit doang dan juga gue yakin lo gampang beli rumah baru."
"Soalnya di rumah gue nggak ada Tzuyu dan di rumah baru yang lain juga nggak ada Tzuyu."
Seo Joon mendengus, "Ya, lo nikah saja sama dia kalau emang mau Tzuyu ada di rumah lo."
"Ini juga lagi usaha zheyeng."
"Najis! Bucin lo kebangetan."
..................
"Entah apa yang merasukimu..."
Taehyung bersenandung ria ketika mendengar ketukan pintu kamarnya yang digedor-gedor dengan keras. Bukannya marah, dia justru senang karena akhirnya Tzuyu datang juga menemuinya.
"Bangun lo! Gue tahu lo ada di dalam!"
Teriakan nyaring Tzuyu kembali membuat Taehyung tersenyum lebar. Dengan santainya dia membuka pintu, lalu menyambut Tzuyu sambil memamerkan senyuman hangatnya.
"Ada apa sayang pagi-pagi sudah bangunin suami." Ucapnua sambil mengerlingkan mata dengan genit.
"Sayang-sayang pala lo peyang, eh kata Bunda lo belum bayar kosan tiga bulan."
Taehyung mengangguk, "Emang dan ini salah kamu sayang."
"Lo yang belum bayar kok nyalahin gue?" Tzuyu mendelik tak terima, "Ya abis, sayangnya aku nggak datang-datang kesini."
Tzuyu mencibir, "Mending lo pergi deh dari kosan nyokap gue kalau nggak mampu bayar."
"Iya nanti sayang, tapi perginya sama kamu."
"Ngapain gue pergi sama lo? Gue punya rumah sendiri!" Ucap Tzuyu kesal, "Sekarang punya rumah sendiri, besok-besok ada rumah kita berdua."
"Maksud lo?"
"Ya kan sebentar lagi kita mau membangun rumah tangga berdua." Kata Taehyung santai, "Mimpi!"
"Sayang tahu aja kalau aku lagi memimpikan hidup berdua bersamamu."
Tzuyu mendesis, "Udahlah nggak usah basa-basi, mana uang kosan lo? Kalau nggak bayar, gue nggak segan-segan ngusir lo dari sini."
"Tunggu sebentar sayangnya Bang Taehyung, jangan masuk... Tunggu disini saja, bahaya kalau cuma ada kita berdua di dalam kamar." Tanpa mendengarkan ocehan Tzuyu, dia masuk ke dalam kamar kosnya untuk mengambil uang miliknya.
Tak lama dia kembali dengan beberapa gepok uang yang sudah dipegang dengan kedua tangannya. "Ini abang bawa uangnya untuk calon manager keuangan di rumah tangga kita."
"Apaan sih lo!" Tzuyu mengambil uang Taehyung lalu menghitungnya, "Ini kebanyakan."
"Sengaja, sisanya kan buat kebutuhan calon istri abang."
Tzuyu menatap Taehyung sinis, "Gue nggak butuh lagian gue bukan calon istri lo."
"Kata siapa?" Tanya Taehyung dengan senyum geli, "Kata gue lah."
"Belum tentu kata Tuhan, kalau sayangnya ternyata jodoh abang emang sayang bisa apa?"
Tzuyu menggeleng-gelengkan kepalanya, percuma bicara dengan Taehyung. Pria itu selalu punya cara untuk menjawabnya. "Ya sudah, sekarang sayang bawa uangnya. Nanti kalau kurang tinggal bilang sama abang."
"Berisik..." Tzuyu menghentakkan kakinya lalu berbalik meninggalkan Taehyung sambil terus memegangi jantungnya yang berdebar.
"Nggak-nggak.... Nggak boleh baper!" Batin Tzuyu.
.....................
End
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."