111. Pria Salju

1.5K 192 3
                                    

If I can't have you ~ Shawn Mendes
........

"Dia susah ditaklukan?"

Lia mengangguk dengan wajah cemberut, "Dia juga mengabaikanku!" Tambah Yuna kesal. "Bahkan dia bersikap dingin padaku!" Lanjut Ryujin.

"Kau harus membalaskan dendam kami, Tzu." Ujar Chaeryeong, "Iya benar, hanya kau satu-satunya harapan kami." Lia mendukung rencana Hyewon. "Dia harus tahu bagaimana sakitnya diabaikan!" Ucap Yuna dengan penuh dendam, dia masih ingat betul saat pria itu tak menggubris kehadirannya.

"Kalian semua kenapa bisa ditolak? Apa dia pria normal?"

Pertanyaan Tzuyu membuat kelima gadis itu tertegun dengan tatapan tak percaya. Pasalnya mereka berlima memiliki wajah cantik nan menawan tapi tak ada satupun dari mereka yang digubris pemuda terkaya di negeri ini.

Semuanya ditolak mentah-mentah, padahal di luar sana banyak yang mengantri untuk bisa dekat dengan mereka semua. "Apa dia gay?" Yuna merinding dengan wajah jijik.

"Tapi masa pria setampan dia gay?" Tanya Lia ragu, "Apa kau tidak tahu kalau sekarang banyak pria tampan lebih suka pria tampan lagi dibanding wanita cantik?"

Lia mengerjapkan matanya, "Jika dia benar gay, lalu untuk apa kita semua mendekatinya?"

"Tzuyu, kau harus mendekatinya dan coba buktikan apa dia gay atau tidak. Jika dia menolakmu, berarti fix dia gay!"

Gadis itu menatap ngeri kearah mereka semua, "Kalian menyuruhku untuk mendekati pria gay?"

"Aku tidak mau!"

Lia berjalan mendekati Tzuyu, "Kau hanya perlu membuktikan saja, masalah jatuh cinta itu urusan belakangan."

"Isssh..."

"Kami akan memberikan paket liburan mewah ke Maldive, jika kau berhasil mendekati dia." Tzuyu terdiam, berfikir sejenak sebelum senyuman manis tersungging dibibirnya. "Oke!"

............

Gadis bertubuh tinggi semampai itu berjalan anggun di sebuah gedung pencakar langit. Dia tersenyum melihat bagaimana indah dan megahnya gedung  itu. "Yun, kamu yakin dia ada disini?" Tanya Tzuyu melalui sambungan telepon.

"Iya, ada Kakakmu juga yang lagi rapat." Tzuyu mengernyit, "Kak Chanyeol disini?"

"Iya Tzu, kamu nggak tahu?"

"Nggak, kalau tahu gitu aku kesini bareng dia saja." Tzuyu mendengus sebal, pasalnya semalaman dia sudah menyusun berbagai alasan untuk bertemu pria misterius itu. Karena tak mungkin dia tiba-tiba datang bertemu dengannya tanpa keperluan apapun. Apalagi mereka tak saling kenal, bisa malu Tzuyu kalau menemuinya dengan alasan tak jelas.

Dan sekarang ketika mendengar Kakaknya sedang mengadakan rapat bersama dengannya. Tzuyu menjadi menyesal, harusnya dia menanyakan tentang pria misterius itu dulu kepada Kakaknya. Apalagi mereka sama-sama pebisnis di bidang yang sama dan juga kalau Tzuyu tak lupa, pria itu juga memiliki saham di salah satu perusahaan milik keluarganya.

Tzuyu menggerutu dalam hati betapa bodohnya dia sampai tak berfikir sejauh itu. Dia melangkahkan kakinya kembali menuju resepsionis dan menanyakan di lantai berapa Kakaknya berada. Ya, setidaknya sekarang dia punya alasan yang lebih masuk akal. Seperti menunggu Kakaknya setelah rapat, agar dia bisa bertemu dengan pria yang membuat teman-temannya patah hati.

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang